Berita

Politikus PPP Achmad Baidowi/Net

Politik

Program EBT Konversi Bahan Bakar Fosil ke Listrik, PPP: Infrastruktur di Indonesia Sudah Siap Belum?

SELASA, 27 SEPTEMBER 2022 | 17:03 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Program energi baru terbarukan (EBT) menjadi unggulan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ramah lingkungan guna menarik investor yang mengandalkan green energi. Salah satu upaya untuk melaksanakan program tersebut dengan mengubah energi fosil ke energi listrik seperti mengonversi kompor gas ke listrik.

Di sisi lain, untuk mengaliri listrik ke seluruh rumah di Indonesia, PT. PLN menggunakan bahan bakar dari fosil yakni batubara yang bertentangan dengan program energi baru terbarukan untuk menciptakan iklim hijau.

Menurut Sekertaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi, parlemen sebenarnya sudah menyelesaikan harmonisasi RUU EBT dari Komisi VII diserahkan ke badan legislasi dan dikembalikan ke Komisi VII dan telah disahkan di paripurna beberapa waktu lalu.

Di dalam UU EBT tersebut, kata politikus yang akrab disapa Awiek ini, parlemen mendesain untuk meninggalkan ketergantungan terhadap energi fosil tapi mengandalkan energi baru terbarukan dari energi air dan energi tata surya yang ramah lingkungan. Namun, dia mempertanyakan infrastruktur di Indonesia terkait program EBT ini.

"Namun sekali lagi, ini terkait infrastruktur yang ada di Indonesia sudah siap apa belum?” kata Awiek di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa(27/9).

Di sejumlah wilayah di Indonesia saat ini belum siap untuk membuat infrastruktur energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dia mencontohkan di wilayah Jawa sudah tidak ada lagi energi air, untuk kapasitas besar sulit berkembang di Jawa tapi memungkinkan untuk wilayah dengan penduduk sedikit.

“Terus energi angin, kita kan tahu anginnya kenceng nih, energi bayu itu tapi ternyata angin kita tidak stabil tidak seperti di Belanda. Sehingga PLTA di INdonesia tidak maksimal, yang ada di sidrap. Tapi kan untuk Sulawesi keseluruhan tidak bisa. Seperti di Nusa Penida misalnya,” katanya.

Untuk energi tata surya, lanjut Awiek, kekuatan panas di Indonesia tidak terlalu panas menyengat seperti negara-negara lain, yang tidak cocok atau kurang kuat menjadi sumber energi baru terbarukan dengan kapasitas besar di seluruh wilayah Indonesia.

"Misalnya, yang ada misalkan di NTT, di Jawa kita lihat  kalau dipasang semua panel tenaga surya itu bisa tertutup bumi kita ini. Dipasang panel banyak, makanya kayak di DPR dipasang di atas sini, tapi kalau di arena terbuka kan gak bisa, kita enggak bisa justru kita enggak bisa mendapatkan sinar matahari nanti,” ucapnya.

“Gara-gara ingin menyuplai tenaga surya, orangnya enggak dapat sinar matahari, malah orangya yang enggak sehat,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya