Berita

Politisi PDIP yang juga ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah/Net

Politik

Said Abdullah: Andi Arief Sangat Berlebihan

SELASA, 27 SEPTEMBER 2022 | 16:02 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief tentang upaya menghadang sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon presiden di 2024 demi memenangkan Puan Maharani dianggap terlalu berlebihan dan merupakan asumsi liar yang tidak seharusnya tidak diucapkan.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Said Abdullah turut menyesali pernyataan asumtif seorang Andi Arief yang dihormatinya tersebut dan lebih rasional dalam menyampaikan pernyataan dengan konotasi negatif terhadap pihak tertentu.

"Andi Arief itu  menurut hemat saya sangat berlebihan, seharusnya Andi Arief, saya sungguh hormat ya sebenarnya, karena dia seharusnya lebih rasional memandang konstelasi politik nasional,”kata Said di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (27/9).

Ketua Badan Anggaran DPR RI ini menambahkan Andi Arief tidak perlu melontarkan isu dan kabar bohong kepada masyarakat. Menurutnya pernyataan miring tersebut tidak bijak disampaikan seorang elit partai.

"Jangan kemudian Andi Arief membikin hoax insuniasi yang sungguh tidak pada tempatnya, kurang bijak di mata publik kalau terus menerus kita ini memproduksi hal-hal yang tidak baik,”ucapnya.

Dia melontarkan pertanyaan kepada Andi Arief tentang sikap Demokrat yang selalu melakukan play victim terhadap rivalnya. Pasalnya, selama ini Said berpandangan apa yang lontarkan elit Demokrat selalu tidak terjadi.

"Pertanyaan akhir saya kepada Andi Arief, keteladanan seperti apa yang akan ditunjukkan kepada masyarakat, jika Demokrat dalam hal ini terus menerus memborbardir hoaks kepada masyarakat, karena apa yang disampaikan oleh Pak SBY dan Andi Arief itu semua tidak pernah terjadi,”ujarnya.

“Dan fakta mba Puan itu selalu berkunjung silaturahmi sudah ke tiga ketum parpol dan akan terus silaturahim kepada semua ketum parpol,” imbuhnya.

Menurutnya, jika Demokrat ingin membangun bangsa maka harus bekerjasama dengan baik antar partai politik.

"Konteksnya kan kalau membangun bangsa harus bersama, tanpa rasa saling curiga. Nah kalau elite saling curiga dan dilempar ke publik, tontonan ini sangat tidak menarik bagi masyarakat dan sungguh tidak mendidik,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya