Berita

Anggota Komisi III DPR RI, Habiburokhman/Net

Politik

Soal Ocehan Andi Arief, Habiburokhman Analogikan Kasus Lukas Enembe

SELASA, 27 SEPTEMBER 2022 | 14:57 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Politisi Demokrat, Andi Arief diminta memberikan bukti-bukti valid terkait pernyataan yang menyebut cara memenangkan Puan Maharani di Pilpres 2024 dengan menangkap para pimpinan partai politik.

Hal itu disampaikan anggota Komisi III DPR RI, Habiburokhman menyikapi beredarnya video pernyataan Andi Arief di media sosial. Dalam video itu, Andi Arief juga menyebut informasi yang didengar SBY bahwa Presiden Jokowi ingin hanya ada dua calon di Pilpres 2024.

Habiburokhman menjelaskan, pernyataan-pernyataan tersebut perlu didasari bukti agar tidak menjadi asumsi liar.


"Dengan data dan bukti, tidak bisa asumsi. Kayak kasus Lukas Enembe itu, dibilang politisasi segala macam. Kalau KPK punya bukti, masa koruptor kita bela?" kata Habiburokhman di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/9).

“Juga hal-hal lain yang bersifat tuduhan, judgement itu kan pasti ada buktinya. Buktinya apa gitu lo? Dia bilang misalnya, semua akan ditangkap, buktinya mana?” imbuhnya.

Ia lantas menyinggung kasus dugaan gratifikasi dan suap yang menimpa Lukas Enembe yang juga politisi Demokrat. Baginya, institusi penegak hukum seperti KPK pasti memiliki standar prosedural hukum dan tidak bisa berdasarkan asumsi dalam menangkap seseorang.

"Mentang-mentang kawannya yang ini, kawan satu partai misalnya, dibilang politisasi. Buktinya saja, kan masing-masing pihak punya bukti. Kalau enggak puas dengan sikap KPK, ada mekanisme praperadilan. Tinggal jalankan saja," tandasnya.

Di sisi lain, Andi Arief telah memberikan klarifikasi mengenai videonya yang beredar di media sosial. Ia menyebut ada pemangkasan dan video yang beredar tidak utuh.

“Sehubungan dengan beredarnya video wawancara saya, mohon untuk tidak dikutip. Pertama, itu buat internal. Kedua, ada beberapa bagian yang dipotong dan bisa membuat salah paham,” kata Andi Arief.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya