Berita

Direktur Eksekutif Progressive Democracy Watch (Prodewa) Wilayah Papua, Leonardus O. Magai/Net

Hukum

Selain Lukas Enembe, Prodewa Desak Pejabat Elite Korup di Papua Diusut

SELASA, 27 SEPTEMBER 2022 | 11:27 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Otonomi khusus Papua sudah berjalan 20 tahun dengan memakan biaya puluhan triliun.  Akan tetapi pada kenyataannya belum mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua secara luas.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Progressive Democracy Watch (Prodewa) Wilayah Papua, Leonardus O. Magai yang menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua masih tertinggal dari daerah lain.

Menurut Leonardus, paradigma politik kebijakan yang masih menindas dan sewenang-wenang menjadi dalang utama di balik tidak meratanya pembangunan di Papua.

“Dari mulai izin konsesi lahan eksploitasi yang korup sampai korupsi dana Otsus. Temuan-temuan seperti ini tidak serius diperhatikan oleh pemerintah pusat karena mungkin secara politik dana Otsus dianggap kompensasi terhadap isu keamanan di Papua yang masih bergejolak," kata Leonardus diberitakan Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (27/9).

Leonardus menyebut, watak kekuasaan yang korup dari oknum pejabat elite Papua menjadi faktor utama di balik tidak meningkatnya kesejahteraan rakyat Papua.

Leonardus mencontohkan, baru-baru ini Gubernur Papua Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan gratifikasi Rp 1 miliar. Tidak hanya itu, Lukas juga diduga melakukan dugaan korupsi lain seperti memiliki rekening gendut sampai budaya hidup mewah dengan memakai jam tangan ratusan juta.

Yang lebih mengejutkan adalah temuan PPATK terkait transaksi setor tunai atas nama Lukas Enembe ke akun judi dengan jumlah fantastik sebesar Rp 560 miliar.
 
“Satu dari sekian banyak mata rantai korupsi di Papua, ini menjadi angin segar bagi penegakan hukum di Papua yang selama ini diabaikan,” tegas Leonardus.

Karena itu, dirinya yakin bahwa kasus korupsi Gubernur Papua mustahil berdiri sendiri dan ada sekian banyak pejabat elite Papua yang terlibat. Hukum, kata dia, harus ditegakkan sampai ke akar-akarnya.

"Kami mendukung sepenuhnya upaya pemberantasan korupsi di tanah Papua dan mendesak pemerintahan memberantas kasus korupsi sampai akarnya. Hukum harus tajam ke atas dan humanis ke bawah,” pungkas Leonardus.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya