Berita

Peneliti Pusat Riset Politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro/Net

Politik

Ajak Publik Suarakan Lebih dari 2 Poros pada 2024, Siti Zuhro: Kalau Kita Diam, Mereka Melenggang

SELASA, 27 SEPTEMBER 2022 | 08:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Peta koalisi yang saat ini sudah mulai terbentuk, tidak ada jaminan terus bertahan hingga 2024. Terlebih semua partai yang ada saat ini relatif masih melakukan penjajakan dan komunikasi politik.

Sehingga, peluang koalisi untuk berubah pada 2024 pun masih tetap terbuka.

"Itu tidak mudah disimpulkan. Kalau saya (menilai) masih dalam taraf saling menjajaki. Mereka butuh chemistry, butuh platform yang sama dan saling menguntungkan. Tentu mereka berpikir dua hal, pileg-nya oke, pilpres-nya oke," kata peneliti Pusat Riset Politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro, Senin (26/9).


Melihat dinamika politik yang sedemikian cair, Siti Zuhro menilai butuh partisipasi aktif dari publik dan suara dari masyarakat sipil untuk mendorong agar Pilpres tidak diikuti hanya dua pasangan calon (paslon). Pilpres 2019 sudah cukup memberikan pelajaran atas dampak yang ditimbulkan ketika hanya ada 2 paslon.

"Jadi menurut saya, kalau kita enggak aktif seperti 2014 dan 2019, pasti dua poros, yang mereka sukai saja. Untuk apa pisah-pisah, bikin energi terkuras, toh enggak menang. Maka, sekarang ini sangat tergantung pada civil society," ujarnya.

Untuk itu, Zuhro menambahkan, masyarakat sipil harus mendorong partai politik agar menjalankan fungsi representasi dengan menghadirkan lebih dari 2 paslon capres-cawapres pada 2024.

"Jadi kalau civil society-nya kuat menyuarakan bahwa pelajaran dua kali pemilu membuat kita ini fungsi representasi yang harusnya dilakukan partai-partai, tidak dilakukan. Itu yang harus terus dinuansakan dan dampak-dampak dari hanya dua pasangan calon. Kalau kita diam, civil society-nya diam, ya mereka melenggang,” demikian Siti Zuhro.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya