Berita

Seorang polisi Lebanon berjaga di depan kantor Bank BLOM, yang dirusak oleh para nasabah pada Kamis 15 September 2022/Net

Dunia

Sempat Mogok Beroperasi Karena Maraknya Pembobolan, Bank-bank di Lebanon Hari Ini Buka Kembali

SENIN, 26 SEPTEMBER 2022 | 08:57 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank-bank Beirut akan kembali beroperasi pada Senin (26/9), setelah lima hari lalu bank ditutup, menyusul serangan para nasabah yang meminta uang tabungannya secara paksa dengan menggrebek Bank.

Seperti dimuat Reuters pada Minggu (25/9), asosiasi bank mengatakan bahwa keputusan untuk kembali mengoperasikan bank diambil setelah mempertimbangkan kondisi keamanan bank yang sulit dilindungi oleh negara, serta untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan kehidupan seluruh karyawan bank.

Asosiasi tersebut menambahkan, setiap bank akan menentukan salurannya sendiri untuk operasi perbankan dengan lembaga komersial, pendidikan, dan sektor perawatan kesehatan.

Sementara seorang bankir top Lebanon pada Jumat (23/9) kemarin mengkritik pemerintah karena dianggap gagal memberlakukan undang-undang kontrol modal, yang disebut dapat menghindari terjadinya penggerebekan bank massal oleh para penabung yang menuntut dana mereka yang dibekukan, dan untuk menghentikan "praktik diskresi" bank.

Lebanon yang kini tengah berada dalam situasi ekonomi terburuknya terpaksa memberlakukan pembatasan penarikan uang yang ketat, serta menahan tabungan dari jutaan nasabah karena mereka kekurangan uang. Hal ini memicu sebagian nasabah bank frustasi, kebutuhan yang mendesak membuat mereka menyerang secara anarkis bank-bank di Lebanon.

Sekitar dua pekan lalu, beberapa nasabah menyerbu Bank BLOM Lebanon untuk mengambil tabungan mereka. Kaca kantor itu dipecahkan, dan seorang perempuan mengancam karyawan bank dengan menodongkan pistol mainan ke arahnya yang membuat beberapa karyawan panik kemudian berlarian keluar bank.

Sejauh ini dalam seluruh kekacauan yang terjadi, pemerintah tak kunjung menyetujui rencana pemulihan keuangan maupun reformasi yang sangat penting untuk mengeluarkan Lebanon dari kondisi krisisnya. Dana Moneter Internasional (IMF) pun menganggap kemajuan negara ini masih sangat lambat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya