Berita

Komite Mahasiswa Pemuda (KMP) Reformasi Gunawan Al Bima/RMOL

Politik

KMP Minta Mendag Atur Ulang Kebijakan RIPH untuk Selamatkan Petani Lokal

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2022 | 14:43 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Komoditas Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang potensial untuk meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah. Pun juga meningkatkan ekonomi nasional serta meningkatkan devisa negara melalui ekspor.

Hanya saja, kata Ketua Umum Komite Mahasiswa Pemuda (KMP) Reformasi Gunawan Al Bima, akhir-akhir ini petani yang menghasilkan produksi hortikultura harus gigit jari menyusul beberapa kebijakan pemerintah yang justru membuka kran impor untuk komoditas hortikultura.

"Bagaimana tidak, begitu berlimpah nya produk yang dihasilkan petani lokal, namun lemerintah melalui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian terus mengeluarkan kebijakan Rekomendasi Impor Produk Holtikultura (RIPH), dan kami menduga menjadi ladang korupsi," ujar Gunawan Al Bima dalam keterangannya, Minggu (18/9).

Dia menguraikan, jika merujuk pada data yang disampaikan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, sub sektor hortikultura pada kuartal I dan II tahun 2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,01 persen dan 1,84 persen. Sementara pada 2020 ekspor hortikultura mencapai 645,48 juta dolar AS meningkat 37,75 persen dari tahun 2019.

Gunawan menduga, kebijakan Direktorat Jenderal Hortikultura tentang RIPH berpotensi membuka ladang Impor dengan mudah dan diduga dijadikan ladang korupsi oleh para pejabat di Ditjen Holtikultura.

Atas dasar itu, sambungnya, Komite Mahasiswa Pemuda (KMP) Reformasi menyatakan sikap untuk meminta kepada Menteri Perdagangan untuk segera menerbitkan aturan tentang jumlah maksimal impor produk hortikultura demi menyelamatkan petani lokal.

Kedua, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segera memanggil dan memeriksa Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura terkait kebijakan RIPH yang diduga menjadi ladang Korupsi.

"Apabila pernyataan sikap KMP Reformasi tidak diindahkan, kami siap melakukan aksi besar besaran di KPK dan Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya