Berita

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)/Net

Politik

Saat Diam Saja Elektabilitas SBY 10 Persen, Kalau Turun Gunung Pasti Demokrat Meroket

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2022 | 09:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih punya kekuatan elektoral. Sekalipun dirinya tidak punya lagi kesempatan bertarung sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

Begitu tanggapan peneliti senior dari Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata atas pernyataan SBY untuk kembali turun gung pada Pilpres 2024. Menurutnya, kehadiran SBY akan memberikan modal tambahan untuk Partai Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dian Permata mengingatkan bahwa benak masyarakat dalam pemilihan legislatif maupun eksekutif masih didasarkan pada pengalaman dan sosok yang ada di dalam partai. Hal tersebut berbeda sekali dengan rezim Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang preferensi orang memilih didasarkan program dan orang, tanpa melihat partainya berasal.


Maka dari itu, tidak mengherankan jika PDI Perjuangan, Nasdem, Gerindra, Partai Demokrat, dan PKB mengandalkan orang-orang yang memiliki vote getter untuk menarik nasional.

“Seperti mengandalkan Surya Paloh, Prabowo, Megawati, SBY, dan Muhaimin," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/9).

Untuk itu, akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini menilai wajar jika SBY kemudian menyatakan untuk turun gunung di laga pilpres. Apalagi dalam riset Insis pada April 2022, elektabilitas Presiden Indonesia keenam RI itu masih mencapai 10 persen.

Artinya, dalam keadaan diam, tidak kampanye untuk kepentingan pencapresan, SBY masih memiliki kekuatan elektoral. Sekalipun, dia tidak memiliki kesempatan secara regulasi untuk betarung menjadi capres-cawapres 2024.

Dengan analogi itu, Dian Permata menilai elektabilitas Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa dipastikan akan meroket.

"Angka itu sangat berguna bagi Demokrat dan AHY. Demokrat dan AHY mengharapkan bola muntahan elektoral SBY sebagai modal tambahan untuk 2024," pungkas Dian.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya