Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Soal Jokowi Maju Cawapres, Sudirman Said: Siapapun yang Lawan Kepatutan akan Dilawan Keseimbangan Alam

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2022 | 00:35 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kepatutan seorang Presiden yang sudah 2 periode menjabat untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang, terus menuai kritik.

Salah satunya disampaikan Ketua Institut Harkat Negeri Sudirman Said, dalam diskusi "Ngopi dari Seberang Istana: 2024 Panggung Sandiwara atau Perubahan?", Sabtu (17/9).

Dalam kesempatan itu, Said menyampaikan pandangannya terkait wacana yang disampaikan Jurubicara Mahkamah Konstitusi, Fajar Laksono, yang menyebut tidak ada larangan bagi Presiden yang telah menjabat selama dua periode mencalonkan diri sebagai cawapres pada pemilu selanjutnya.


"Siapapun yang berbeda atau melawan kepatutan, akan dilawan oleh keseimbangan alam," ujar Sudirman.

Menurut mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini, UUD NRI memang tidak secara eksplisit melarang presiden yang sudah menjabat selama dua periode untuk maju sebagai cawapres di Pemilu selanjutnya.

Akan tetapi, dia memandang perlu bagi Presiden RI yang kini masih menjabat, Joko Widodo, untuk mengedapankan etika.

"Semakin tinggi posisi seseorang maka ukuran hidupnya sudah mencapai tahap patut (atau) tidak patut, etis dan tidak etis," tuturnya.

"Artinya adalah sesuatu yang tidak wajar apabila mereka yang berada di paling atas namun sikap hidupnya masih terbatas di legalistik," demikian Sudirman Said.



Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya