Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ukraina Laporkan Kasus Cacar Monyet Pertama

JUMAT, 16 SEPTEMBER 2022 | 15:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah menyebar ke lebih 100 negara, penyakit cacar monyet dilaporkan telah memasuki wilayah Ukraina. Hal itu diumumkan otoritas kesehatan negara bekas Soviet pada Kamis (15/9) waktu setempat.

Kasus ini dikonfirmasi oleh laboratorium medis Ukraina yang melakukan tes PCR pada pasien.

RT melaporkan Jumat (16/9), di antara gejala yang dilaporkan oleh pasien pria itu adalah suhu tinggi dan ruam di tubuhnya. Menurut Kementerian Kesehatan Ukraina, pasien tersebut tidak memiliki kontak dengan pasien cacar monyet yang diketahui dan tidak bepergian ke luar negeri.

Penyakit yang sudah endemik di beberapa bagian Afrika Barat dan Tengah itu mulai muncul di Eropa awal tahun ini, di mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada bulan Juli. Menurut angka WHO dari minggu lalu, lebih dari 52.000 kasus dan 18 kematian telah dikonfirmasi di 102 negara.

Hampir 98 persen pengidal virus ini adalah pria penyuka sesama jenis dan biseksual,, menurut sebuah makalah yang diterbitkan di New England Journal of Medicine bulan lalu.

Sementara WHO tidak yakin apakah aktivitas seksual adalah satu-satunya cara penularan virus, makalah tersebut mencatat bahwa 95 persen pasien yang diteliti tertular melalui hubungan seks dengan pria lain.

Di AS dan Eropa, kasus telah dilaporkan pada anak- anak dan hewan.

Monkeypox mirip dengan cacar manusia, yang diberantas pada tahun 1980. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, dan kelelahan, dan mereka yang menderita mengembangkan lesi kulit yang khas. Gejala-gejala ini umumnya surut dalam dua hingga empat minggu, dan mereka yang terkena biasanya sembuh total.

Vaksin gabungan monkeypox/smallpox yang diproduksi oleh Bavarian Nordic telah disetujui oleh Food and Drug Administration AS dan European Medicines Agency.

Hingga kini tidak ada vaksin yang tersedia di Ukraina.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya