Berita

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng/Net

Politik

Subsidi BBM Bisa Rp 700 Triliun APBN Tidak Sanggup!

SELASA, 13 SEPTEMBER 2022 | 08:19 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

SUBSIDI mencapai Rp 700 triliun, uang darimana? Atau darimana uangnya? APBN tidak akan sanggup! Begitu kata presiden Jokowi. Besar sekali memang angka subsidi BBM yang disebut presiden! Tapi apakah itu angka yang aktual terjadi dalam APBN 2022?

Bukan! Itu sinyalelemen bahwa ekonomi Indonesia akan memburuk. Akan ada faktor yang secara signifikan mengakibatkan angka subsidi membengkak secara tidak wajar. Apa itu?

Harga minyak tampaknya bukan merupakan faktor utama yang akan membengkak kan subsidi hingga hampir setara dengan penerimaan pajak saat ini. Harga minyak akan fluktuatif naik turun, naik ke 120 dolar per barel atau turun kembali ke 80 dolar per barel. Lalu apa penyebabnya?

Hampir pasti adalah nilai tukar. Mengapa nilai tukar? Karena nilai tukar adalah faktur utama kerentanan ekonomi Indonesia. Sekarang nilai tukar Indonesia hampir mendekati kondisi pada krisis 98.

Ke depan bahkan mungkin nilai tukar akan memburuk melewati level krisia yang pernah memporak porandakan negeri ini.

Pada era pemerintahan SBY 10 tahun lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada kisaran rata rata Rp 7000 - Rp 8000 per dolar AS. Sementara rata-rata nilai tukar di masa pemerintahan Jokowi Rp 14. 000 - Rp 15.000 per dolar AS.

Apa yang dikatakan Presiden Jokowi bahwa subsidi BBM bisa mencapai Rp 7.000 triliun bisa terjadi jika kurs sekitar Rp. 20.000- Rp. 25.000 per USD. Mungkin kah? Mungkin saja.

Nilai tukar Indonesia yang sekarang telah turun separuh dibandingkan masa presiden SBY. Jadi kalau pemerintahan ke depan turun 1/3 dari nilai sekarang bukan hal yang tidak mungkin.

Mengapa kurs bisa merosot begitu besar. Bisa? Tahun ini 2022 devisa Indonesia menurun 12 miliar dolar dibandingkan tahun lalu. Sementara utang luar negeri pemerintah Indonesia berkurang Rp 13 miliar dolar dibandingkan tahun lalu. Ini adalah masalah serius.

Apa yang terjadi, pemerintah Indonesia tidak bisa mendapatkan aliran uang dalam mata uang asing yang selama ini menambal APBN. sementara capital outflows tidak bisa ditahan karena membiayai impor dan membayar utang pemerintah yang sudah sangat besar. Hancurlah nilai tukar!

Benar kata teman saya, kalau para pengusaha bisa menahan agar aset mereka tidak berkurang separuh saja tahun tahun mendatang, maka itu sudah sangat hebat. Katanya.

Bisa jadi ini kemerosotan yang menyebabkan kehilangan 2/3 dari apa yang Indonesia miliki sekarang. Itulah bahayanya kemerosotan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Subsidi BBM Rp 700 triliun adalah signal agar masyarakat Indonesia bersiap siap menyongsong kejatuhan nilai tukar. Tidak yang dapat membendungnya.

Pemain keuangan kelas dunia menikmatinya. Bandit-bandit keuangan di Indonesia telah bersiap dengan tidak menyimpan harta mereka dalam rupiah. Dari dulu!

Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya