Berita

Ojek online (ojol)/Net

Nusantara

Bikin Dapur Tetap Ngebul, Kenaikan Tarif Diapresiasi Driver Ojol

SELASA, 13 SEPTEMBER 2022 | 03:52 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sejumlah driver ojek online (ojol), memberikan apresiasi atas kebijakan Kementerian Perhubungan yang menaikkan tarif ojek online. Kenaikan tarif tersebut merujuk  Keputusan Menteri 677/2022 yang isinya menyesuaikan tarif ojol seiring kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite

Kenaikan tarif ini pun mendapatkan tanggapan positif dari para driver ojol di lapangan. Yanto, salah satu driver Grab, mengaku senang karena kenaikan tarif akan membantu meringankan beban bahan bakar dan juga diharapkan menaikkan pendapatan. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Kemenhub yang sebelumnya telah memutuskan adanya kenaikan tarif.

"Sebagai driver, kami bersyukur dengan kenaikan tarif ini. Dengan tarif baru, sangat membantu driver karena masih ada sisa yang bisa untuk dibawa pulang," ucap Yanto, Senin (12/9).

Menurut Yanto, aplikator lain seperti Gojek, berdasarkan informasi dari rekan driver, juga sudah menaikkan tarif ojol. Ia optimis, konsumen juga masih akan tetap menggunakan jasa ojol, apalagi dari sisi kenaikan tarif bawah dengan tarif baru tidak terlalu tinggi dan masih bisa dijangkau.

Sebagai driver yang sudah lama mencari rezeki lewat Grab, ia berharap aplikator terus memberikan berbagai promo sehingga konsumen terus setia dan juga para driver tetap senang ketika menerima orderan.

"Harapan sebagai driver, Grab terus kasih yang terbaik, seperti promo, sehingga orderan semakin banyak. Sekerang ketika ada kenaikan tarif, driver juga masih mendapat hasil ketika pulang, masih ada lebih untuk dibawa pulang ke keluarga," ucap Yanto.

Di sisi lain, ia senang karena aplikator lain seperti Gojek, juga turut merespons positif kebijakan kenaikan tarif yang dilakukan Kemenhub. Menurutnya, kebijakan ini akan membuat dapur para driver bisa semakin ngebul. Ia optimis kenaikan tarif juga akan semakin meningkatkan layanan kepada konsumen

Yanto, memberikan apresiasi kepada Kemenhub, dan juga aplikator, yang sudah mendengar keluh kesah driver di lapangan. Dengan kenaikan tarif, mudah-mudahan  membuat dapur  driver terus ngebul.

Menurutnya, dengan kenaikan tarif ini juga akan sangat membantu pendapatan mitra driver yang terimbas kenaikan BBM dan kenaikan biaya operasional serta harga kebutuhan sehari-hari. Ia tak memungkiri, dampak kenaikan bahan bakar, ikut mengerek harga harga bahan pokok. Sehingga, pendapatan jadi ikut tergerus.

Ia berharap, kebijakan kenaikan tarif ojol ini bisa memberikan manfaat ke banyak pihak, termasuk untuk kami sebagai driver. Selain itu memberi manfaat kepada konsumen yang menjadi pelanggan ojol dan juga seluruh UMKM atau pelaku usaha kecil.

Dia menambahkan, sebagai driver, ia juga mendapat informasi dari rekan-rekan, bahwa berbagi layanan ojek online lain seperti dimiliki Gojek, juga ikut naik. Kenaikan dilakukan tersebut guna membantu pendapatan pengendara sesudah harga BBM mengalami kenaikan pada tanggal 3 September lalu.

Driver Gojek Arik Dwi Saputra (29) mengatakan kenaikan tarif ojol sangat bagus. Apalagi kenaikan tarif gofood sebesar Rp 800 untuk setiap pengantaran gofood juga mengembirakan.

"Alhamdullilah ada kenaikan tarif untuk kami para driver. Ini sangat membantu menambah penghasilan disaat adanya kenaikan harga BBM. Sehingga pendapatan juga cukup lumayan yang bisa dibawa pulang," ungkapnya, Minggu (11/9).

Menurut Arik kenaikan tarif buat drver Gojek menbuat ia menjadi lebih semangat untuk bekerja walaupun kenaikan tarif tersebut tidak begitu besar.

"Driver berharap kenaikan tarif ini menjadi sedikit harapan buat para driver disaat harga BBM dan bahan pokok yang mulai terkerek naik," pungkasnya.

Sebelumnya, Kemenhub menaikkan biaya jasa minimal atau tarif minimum dan tarif per kilometer di tiga zonasi. Kenaikannya berkisar antara 6-13 persen.

Penyesuaian biaya jasa ini dilakukan dalam rangka adanya penyesuaian terhadap beberapa komponen biaya jasa seperti bahan bakat minyak (BBM), upah minimum regional (UMR), dan komponen perhitungan jasa lainnya.



Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya