Berita

Pesan hacker Bjorka di Telegram/Net

Nusantara

Di Telegram, Hacker Bjorka Ancam Bocorkan Data Presiden Jokowi

JUMAT, 09 SEPTEMBER 2022 | 18:49 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Setelah meretas data kependudukan Indonesia, hacker Bjorka mengumumkan target barunya. Ia mengancam akan membocorkan data Presiden Joko Widodo.

Hal itu ia sampaikan lewat saluran Telegram miliknya yang kemudian tersebar di media sosial pada Jumat (9/9).

"Kebocoran selanjutnya akan datang dari presiden Indonesia," ujarnya, seperti dalam tangkap layar yang diunggah oleh akun Twitter @darktracer_int.

Dalam cuitannya, @darktracer_int mengindentifikasi Bjorka sebagai peretas yang telah mempermalukan rakyat Indonesia.

"Aktor jahat 'Bjorka', yang mempermalukan rakyat Indonesia, mengumumkan di akun Telegram miliknya bahwa target kebocoran data selanjutnya adalah presiden Indonesia," cuit akun itu.

Lewat cuitannya yang lain, @darktracer_int juga mengunggah peta target peretasan Bjorka.

Di dalamnya disebut Bjorka memiliki dua akun yang telah bergabung di Dark Tracer sejak 9 November 2020 dan 9 Agustus 2022. Ia pernah meretas 105 juta data warga Indonesia dari KPU dan 1,3 miliar SIM Card ponsel Indonesia.

Bjorka juga diyakini memiliki 26 juta data histori pencarian pelanggan IndiHome.

Di samping itu, hacker ini juga pernah meretas dua situs judi besar di Indonesia, termasuk menjual 117 ribu data yang ada di dalamnya.

Data yang diretas oleh Bjorka termasuk NIK, Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, usia, hingga alamat.

Baru-baru ini, ia mengirimkan pesan kepada Kementerian Informasi (Kominfo) lewat unggahan di situs forum Breached.to.

"My Message to Indonesian Government Stop Being an Indot (Pesan saya untuk pemerintah Indonesia: Berhenti jadi bodoh," begitu pesan tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya