Berita

Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Sombolon saat rapat kerja bersama Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa/Repro

Politik

Soroti Mutilasi di Papua, Komisi I: Apakah Kita Sudah Kecenderungan Jadi Psikopat?

SENIN, 05 SEPTEMBER 2022 | 23:46 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Panglima TNI dituntut tegas terhadap anak buahnya yang melakukan pelanggaran hukum. Pasalnya, selama ini pelanggaran oknum TNI terkesan belum keras hingga menimbulkan kecurigaan dan adanya kesan melindungi.

Demikian disampaikan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon saat rapat kerja bersama Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa serta KSAL, KSAU, dan KSAD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).

Salah satu kasus yang disinggung adalah kasus pembunuhan disertai mutilasi yang diduga dilakukan oleh oknum TNI di Papua.


“Kita sedang berupaya melakukan berbagai hal (perbaikan) dengan keterbatasan anggaran. Eh kok ada sih kita-kita masih (temukan kasus) memutilasi begitu Pak," kata Effendi Simbolon.

Politisi PDIP ini meminta agar Jenderal Andika Perkasa mampu bersikap tegas kepada anak buahnya yang melakukan pelanggaran hukum.

“Kok ada seorang Jenderal I di Pusdikif berkuasa lebih dari Sambo? Kok bisa? Tiga kali panggilan kok enggak mau datang, kok dilindungi? Apa harus seperti Sambo (mantan kadiv Propam Polri) diambil melalui kekuatan Brimob, dan diambil oleh kekuatan rantis?” tegasnya.

Ketegasan Panglima TNI penting karena menurut Effendi, hal tersebut akan berdampak pada citra TNI di mata publik.

“Semua bersihkan Pak, tidak ada penguasa yang berdaulat," tegasnya.

Apalagi, kasus mutilasi yang terjadi di Timika, Papua tidak bisa dibenarkan. Sanksi berat wajib diberikan Andika Perkasa sebagai pemegang tongkat komando TNI.

“Ada apa Pak di TNI kita? Apakah kita sudah ada kecenderungan menjadi psikopat?" tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya