Berita

Aksi buruh tolak kenaikan harga BBM di halaman Gedung DPRD Sukoharjo/RMOLJateng

Politik

Harga BBM Naik, Buruh di Sukoharjo Minta Upah Disesuaikan

SENIN, 05 SEPTEMBER 2022 | 21:27 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ratusan buruh di Sukoharjo mendatangi DPRD Sukoharjo yang tengah berlangsung Rapat Paripurna, Senin, (5/9). Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan menuntut kenaikan upah yang disesuaikan.

Mereka melakukan orasi, sambil membawa sejumlah spanduk dengan tulisan seperti "BBM Mundak, Gaji Ra Mundak, Pie ta ki", "Stabilkan Harga Bahan Pokok dan BBM Agar Bulan Depan Jadi Lamaran!".

Ketua Forum Peduli Buruh Kabupaten Sukoharjo, Sukarno mengatakan, kenaikan harga BBM ini tidak sesuai dengan kenaikan gaji yang diterima buruh.


"Selama tiga tahun terakhir, kenaikan upah itu tidak sampai 1 persen. Sementara kenaikan BBM dan harga kebutuhan pokok lebih dari 1 persen. Kami tombok terus," kata Sukarno dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Kata dia, buruh tetap khawatir, kenaikan harga BBM ini akan berimbas pada harga kebutuhan pokok lainnya. Sehingga daya beli buruh menjadi berkurang.

Meski pemerintah akan memberikan BLT sebesar Rp 600 ribu, buruh tetap menolak karena banyak dari mereka yang tidak menerima.

"Bagi kami, BLT tidak akan menyelesaikan masalah. Dulu buruh pernah dapat BLT juga, tapi datanya tidak sesuai, banyak teman-teman yang tidak tercover," tuturnya.

Buruh mengancam, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, akan menggelar aksi yang lebih besar lagi, bersama aliansi mahasiswa.

Sekretaris Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sukardi Budi Martono, dan Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, turun menemui perwakilan peserta aksi.

Hal ini lantaran pimpinan DPRD Sedang melaksanakan sidang paripurna bersama Bupati Sukoharjo.

Anggota dewan mempersilahkan lima perwakilan buruh, dipimpin Sukarno, Ketua FPB, melakukan audiensi untuk menyampaikan langsung aspirasinya/

Sekretaris Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sukardi Budi Martono mengatakan, aspirasi butuh akan diterima. Pihak akan menyampaikan aspirasi butuh ini kepada DPR RI.

"Kesimpulan dari aspirasi buruh yang disampaikan adalah menolak kenaikan harga BBM dan penyesuaian upah. Penentu bukan di DPRD Kabupaten, tapi DPR RI Nanti kita kawal teman-teman buruh bertemu wakilnya di DPR RI," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya