Berita

Jurubicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra/Net

Politik

Pertalite dan Solar Resmi Naik, Demokrat: Rakyat Sedang Susah Malah Ditambah Susah!

SABTU, 03 SEPTEMBER 2022 | 15:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menambah beban rakyat yang sedang mengalami kesusahan akibat pandemi selama dua tahun terakhir.

“Rakyat sedang susah, dibuat tambah susah oleh kebijakan pemerintah ini,” tegas Jurubicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Sabtu (3/9).

Terlebih, kata Herzaky, sejak sebelum Covid-19 pun pemerintahan Joko Widodo sudah kewalahan mengatasi kemiskinan dan pengangguran.


Setelah Covid-19 mulai mereda, rakyat miskin dan pengangguran justru makin banyak. Beban ini ditambah pemerintah dengan menaikkan BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar yang resmi diumumkan siang ini oleh Presiden Jokowi.

“Beban sepertinya dilimpahkan ke rakyat semua, yang penting beban pemerintah berkurang,” kritiknya.

Ketua Bakomstra DPP Partai Demokrat ini juga menyesalkan sikap pemerintah menaikkan harga BBM dengan alasan APBN Tahun 2022 terbebani. Dalam arti, tak bisa lagi menanggung besaran subsidi BBM yang sudah naik bekali-kali lipat.

“Padahal, masih banyak cara lain yang lebih efektif dalam mengatasi beban APBN. Kan yang membuat APBN boncos itu pemerintah sendiri yang mengelolanya dengan tidak cakap dan serampangan,” sesalnya.

Seharusnya, kata Herzaky, program-program mercusuar yang tidak berdampak langsung pada nasib rakyat banyak, bisa ditunda dulu.

Banyak sekali penghematan anggaran yang bisa dilakukan pemerintah jika proyek-proyek mercusuar tersebut ditunda. Ketimbang pemerintah malah membebani rakyat dengan menaikkan harga BBM subsidi.

“Pemerintah kalau tidak mampu mengurangi kesusahan rakyat, setidaknya jangan menambah-nambah kesulitan rakyat,” pungkasnya.

Per hari ini, pemerintah telah menaikkan BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar. Harga Pertalite dari semula Rp 7.650 per liter menjadi 10 ribu per liter. Solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Kenaikan juga terjadi pada BBM nonsubsidi jenis Pertamax, dari semula Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya