Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Cegah Inflasi Semakin Berlipat, Pengamat: Penyesuaian Subsidi BBM Perlu Segera Dilaksanakan

JUMAT, 02 SEPTEMBER 2022 | 00:16 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi memang perlu segera dilakukan pemerintah guna mencegah dampak ekonomi yang lebih buruk. Penundaan penyesuaian subsidi BBM, akan semakin membuat ekspektasi inflasi masyarakat semakin melambung dan bisa berlipat.

Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal Hastiadi memberikan kalkulasi, jika penyesuaian harga BBM subsidi tidak sesegera mungkin dilakukan oleh pemerintah, maka kuota yang ada di tahun 2022 ini, hanya akan bisa bertahan hingga Oktober nanti.

Terlebih, kata dia, penyesuaian harga BBM harus segera dilakukan karena kenyataan di lapangan terjadi ketimpangan dan subsidinya tidak tepat sasaran.


"Jika berbicara mengenai pilihan, maka kita bicara prioritas karena anggaran kita terbatas. 80 persen masyarakat yang menikmati subsidi BBM adalah orang-orang mampu," ujar Fithra Faisal dalam keterangannya.

Di sisi lain, lanjutnya, untuk meminimalisasi terjadinya dampak inflasi, disarankan supaya anggaran subsidi BBM bisa dialihkan untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Dari pengalihan subsidi ini nanti bisa dibangun infrastruktur, investasi ke pendidikan, yang mana jauh lebih prioritas dibanding ‘membakar subsidi di jalan’," terangnya.

Soal kemungkinan adanya inflasi pangan jika penyesuaian harga BBM dilakukan, ekonom Universitas Indonesia (UI) tersebut mengaku bahwa inflasi akan bisa ditangani.

Menurutnya, ketika terjadi penyesuaian subsidi BBM, hanya akan terjadi inflasi sekitar 1 hingga 2 persen saja, yang mana hal tersebut bisa diatasi oleh kenaikan suku bunga dari Bank Indonesia.

Justru, masih kata Fithra, apabila penyesuaian harga BBM subsidi tidak segera dilakukan, maka ekspektasi inflasi masyarakat akan semakin melonjak dan berlipat.

"Jika pemerintah tidak mengumumkan penyesuaian harga BBM, efek inflasinya sudah terlanjur terjadi. Jadi semakin lama diumumkan, efek inflasinya akan berlipat," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya