Berita

Mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao dalam webinar yang digelar oleh Indonesia Strategic and Defense Studies (ISDS) pada Rabu, 31 Agustus 2022/Repro

Dunia

Xanana Gusmao: Meski Miliki Sejarah Kelam, Timor Leste Tetap Butuh Indonesia Sebagai Sahabat

RABU, 31 AGUSTUS 2022 | 22:04 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Upaya pembebasan Timur Leste dari Indonesia yang diliputi kekerasan menjadi masa lalu kelam bagi kedua negara. Namun nyatanya, hingga kini hubungan kedua belah pihak tetaplah baik, bahkan sejak Timor Leste resmi melepaskan diri dari NKRI tahun 2002.

"Timor Leste dan Indonesia tidak hanya berbagi sebuah pulau, tapi juga sejarah," kata mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao dalam webinar yang digelar oleh Indonesia Strategic and Defense Studies (ISDS) pada Rabu (31/8).

Menurut Gusmao, terlepas dari sejarah yang mereka miliki, Timor Leste tidak pernah memusuhi Indonesia. Sebab Timor Leste terbentuk berkat inklusifitas pemimpin transisi Indonesia saat itu, yaitu Presiden B.J. Habibie.

"Habibie adalah seorang visioner yang memiliki keberanian dan keyakinan moral untuk mengizinkan orang Timur mengadakan referendum kemerdekaan. Kepemimpinan transisi beliau sangat berdampak signifikan pada negara kami hari ini," jelasnya.

Gusmao mengatakan hubungannya dengan Indonesia semakin dekat sejak berbagai upaya rekonsiliasi yang dilakukan oleh beberapa presiden RI pasca Habibie.

"Megawati menghadiri perayaan kemerdekaan kami dan beliau disambut hangat di sini. Kemudian Pak SBY melakukan rekonsiliasi dengan mengusulkan keanggotaan kami di ASEAN. Pak Jokowi juga menunjukkan dukungan yang kuat pada usulan ini," ujar Gusmao.

Persahabatan yang terus berlanjut dengan Indonesia bagi Gusmao sangatlah penting untuk kerjasama kedua negara di berbagai bidang, khususnya penyelesaian perbatasan darat dan laut yang damai dengan NKRI.

"Kita membutuhkan Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam memimpin dialog regional dan internasional. Selain itu, kita membutuhkan Indonesia untuk membela hukum internasional dan mempromosikan toleransi serta perdamaian di seluruh dunia," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya