Berita

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/Net

Politik

Cipayung Plus Jawa Barat Dorong Kapolri Tegak Lurus Usut Kasus Sambo

SENIN, 22 AGUSTUS 2022 | 22:02 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kasus kejahatan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo didorong untuk bisa diusut tuntas oleh Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.

Hal tersebut disampaikan sejumlah pimpinan organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Jawa Barat.

Misalnya, seperti disampaikan Koordinator Wilayah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jawa Barat, Andreas Simanjuntak, yang meminta Kapolri untuk menuntaskan segala kasus kejahatan yang berkaitan dengan Irjen Ferdy Sambo.


"Ada dugaan lainnya seperti konsorsium 303 judi online yang disebut-sebut dipimpin oleh Irjen Ferdy Sambo dan melibatkan sejumlah jenderal dan anggota polisi lainnya. Maka dari itu segera usut tuntas sampai ke akar-akarnya," ujar Andreas daalm keterangan tertulisnya, Senin (22/8).

Selain GAMKI, Ketua Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Barat, Firman Nasution, juga menyampaikan harapannya kepada Kapolri agar menindak tegas dan mencopot Kapolda, Kapolres, dan jajaran kepolisian yang terbukti berkaitan dengan kasus Sambo, baik terkait pembunuhan Brigadir J ataupun konsorsium judi.

"Kita mendorong penyelesaian kasus-kasus baru yang muncul ke permukaan karena ada dugaan-dugaan baru yang melibatkan Ferdy Sambo. Dengan alasan itu Bapak Kapolri harus melakukan evaluasi besar-besaran di internal Polri itu sendiri demi mengembalikan citra polisi," harapnya.

Selain itu, Ketua Hima PUI Jawa Barat, Isep Saepulloh menyayangkan soal banyaknya rekayasa dan fakta yang ditutupi oleh oknum Polri, dan akan berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap instansi Polri.

"Untuk menjaga marwah institusi Polri dan mengembalikan kepercayaan publik, maka Kapolri harus melakukan pembenahan internal. Apalagi Bapak Jokowi sudah menegaskan agar kasus ini segera dibereskan," tuturnya.

Sementara, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Barat, Faisal, memberikan penegasan dari sikap Cipayung Plus untuk profesionalitas Kapolri dan jajaran kepolisian.

"Publik mendukung penuh Kapolri dan Timsus dalam proses pengusutan kasus ini. Jangan termakan narasi-narasi yang memecah-belah. Marilah kita percayakan kepada Kapolri dan jajarannya serta tetap mengawal agar proses dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya," ucapnya.

Di sisi lain Ketua KAMMI Jawa Barat, Ahmad Jundi Khalifatullah berharap, dengan adanya kasus ini ke depannya institusi Polri dapat bekerja secara profesional, transparan, dan berpegang teguh pada prinsip kebenaran dan keadilan.

"Ini menjadi momen bagi institusi Polri memperbaiki dirinya. Seperti yang disampaikan Kapolri, dari 430.000 anggota Polri, pasti jauh lebih banyak yang baik, profesional, dan memegang teguh nilai-nilai Tri Batra dan Catur Prasetya Polri. Salah satunya dengan memberantas aktivitas judi dan narkoba di daerah masing-masing," jelasnya.

Disambung Ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Jawa Barat (KMHDI), I Putu Lingga Dharma Nanda yang meminta semua pihak termasuk oknum-oknum di internal Kepolisian untuk tidak memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi hoaks yang meresahkan masyarakat.

"Kami menduga ada upaya dari oknum atau sekelompok pihak yang memanfaatkan kasus Sambo ini untuk saling menjatuhkan satu sama lain di internal Kepolisian. Beberapa hari terakhir beredar dokumen yang tidak jelas asal-usulnya berjudul Kaisar Sambo dan Konsorsium 303. Apakah semua info tersebut benar? Ataukah hanya sebagian," katanya.

Terakhir, Ketua Hima Persis Jabar, Amirul Muttaqien menyampaikan harapanya kepada Kapolri dapat tegak lurus pada keadilan dan kebenaran sehingga semua oknum di dalam ataupun luar Kepolisian yang berkaitan dengan kasus Sambo ini.

"Baik pembunuhan Brigadir J maupun Judi Online dapat diungkap dengan transparan dan dihukum seberat-beratnya," pungkasnya.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya