Berita

Pengunjuk rasa do Maysan

Dunia

Khawatirkan Keselamatan Karyawan, Perusahaan Minyak PetroChina Terancam Angkat Kaki dari Irak

KAMIS, 11 AGUSTUS 2022 | 09:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan minyak asal China PetroChina yang ada di Irak terancam menutup kegiatannya setelah terjadi demonstrasi besar-besaran pada akhir pekan lalu.

Serangkaian unjuk rasa yang berujung ricuh terjadi pada Minggu (7/8) waktu setempat. Pihak berwenang Irak menembakkan peluru tajam untuk membubarkan para pengunjuk rasa di dekat markas besar perusahaan minyak China yang terletak di provinsi selatan Maysan.

Sebuah media lokal mengutip saksi mata mengatakan bahwa para demonstran bentrok dengan pasukan keamanan di distrik al-Kahla, Maysan tenggara.

Para pengunjuk rasa menuntut peningkatkan layanan dan infrastruktur, serta penghematan air untuk distrik,

“Pasukan keamanan menggunakan peluru tajam, gas air mata, dan meriam air, untuk membubarkan para demonstran yang berkumpul di gerbang depan markas PetroChina,” kata seorang saksi mata, seperti dikutip dari ANI.

“Beberapa demonstran menderita berbagai luka dalam bentrokan. Banyak yang ditangkap juga,” lanjutnya.

Sebelumnya, Kantor Berita Shafaq yang mengutip sebuah sumber,  mengatakan bahwa PetroChina mungkin akan keluar dari Irak jika demonstrasi di sekitar lokasinya tidak mereda.

Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan bahwa perusahaan mengatakan akan pindah ke provinsi lain atau bahkan meninggalkan negara itu jika para demonstran terus mengganggu keamanan perusahaan dan keselamatan pekerjanya.

“Jika perusahaan China meninggalkan negara itu, Irak akan kehilangan 500 ribu barel per hari,” kata sumber itu, menambahkan lebih dari 5.000 warga Irak juga akan kehilangan pekerjaan mereka.

PetroChina adalah salah satu produsen dan distributor minyak dan gas utama di China, terlibat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan minyak, gas dan energi baru, dan secara berkelanjutan menyediakan energi dan produk minyak untuk pembangunan ekonomi dan sosial.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya