Berita

Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Profesor Bambang Setiaji/Net

Politik

Pemerintah Harus Punya Politik Ekonomi Agar Industri Milik Umat Tidak Tergerus

MINGGU, 07 AGUSTUS 2022 | 21:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintah diminta untuk mempunyai politik ekonomi agar industri milik umat tidak habis digerus oleh para pemodal. Salah satunya terhadap industri yang dimiliki oleh Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Profesor Bambang Setiaji di acara diskusi secara virtual yang diselenggarakan oleh Forum Gurubesar dan Doktor Insan Cita bertajuk "Hambatan, Tantangan, dan Peluang Bank Syariah di Indonesia", Minggu malam (7/8).

Bambang mengatakan, saat ini terdapat tiga industri yang dikuasai oleh umat, yakni pendidikan, rumah sakit, dan bank syariah.

"Muhammadiyah itu rumah sakitnya ada 500, yang 100 rumah sakit, yang 400 klinik-klinik. Tapi akhir-akhir ini, 10 hingga 15 tahun ini pemodal besar masuk di rumah sakit, Muhammadiyah saya kira sudah tidak nomor 1 lagi sekarang dalam 15 tahun ini cepat sekali mereka (pemodal)" ujar Bambang seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (7/8).

Bambang berharap, pemerintah mempunyai politik ekonomi agar umat yang masih mempunyai industri tetap berlangsung.

"Hampir tiap tahun itu pemodal yang menguasai bumbu-bumbu dan impor itu main tiga bulan itu udah triliunan itu, naikkan selama tiga bulan nanti turunkan lagi. Jadi, kita harapkan pemerintah tuh jangan dilepas industri-industri ini, termasuk industri syariah, industri perbankan syariah," kata Bambang.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan mempunyai politik ekonomi, seperti keamanan pangan agar ada sarjana-sarjana pangan, pertanian yang diberikan beberapa ribu hektare lahan.

"Jadi dari sisi industri tantangannya adalah industri-industri yang masih di tangan umat ini berhadapan face to face itu dengan pemodal. Dan pemerintah benar-benar kita harap mempunyai suatu politik ekonomi. Kalau dilepas saja umat ini habis," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya