Berita

The General In His Labyrinth karya Gabriel Garcia Marques/Net

Resensi

Novel Karya Gabriel Garcia Marquez El Libertardo – Sang Pembebas!

OLEH: MANUEL KAISIEPO
SABTU, 30 JULI 2022 | 11:43 WIB

"EL LIBERTARDO"...! Sang Pembebas, itulah sebutan kehormatan kepada Simon Bolivar, pemimpin politik dan jenderal perang hebat, sekaligus bapak-bangsa seluruh rakyat Amerika Latin.

Selama 25 tahun dia memimpin perang kemerdekaan. Bersama ribuan prajuritnya, dia melintasi pegunungan Andes kemudian memenangkan pertempuran legendaris di Ayacucho, menghancurkan benteng pertahanan terakhir Spanyol di Amerika Selatan. Dan terbebaslah seluruh wilayah itu dari kolonialisme Spanyol selama empat abad.

Melalui perjuangan bersenjata di bawah kepemimpinnya, terbentuklah enam negara baru di kawasan bekas koloni Spanyol: Venezuela, Bolivia, Kolombia, Ekuador, Panama  dan Peru.

Simon Bolivar sendiri kemudian terpilih menjadi presiden di negara-negara tersebut. Dia menjadi Presiden Kolombia Raya pertama (1819-1830), Presiden ke-2 dan ke-3 Venezuela (1813-1814 dan 1819), Presiden pertama Bolivia (1825), dan Presiden Peru ke-6 (1824-1827).

Novel biografis The General In His Labyrinth karya peraih Nobel Sastra 1982 Gabriel Garcia Marques ini tidak mengisahkan seluruh riwayat hidup dan perjuangan Bolivar. Novel ini justru berkisah tentang periode paling akhir kehidupan El Libertardo, suatu momen yang sangat menyentuh dan mengharukan.

Sebagaimana takdir yang kerap menimpa para pahlawan perintis, perjalanan tokoh hebat yang semula dipuja bagaikan dewa itu justru berakhir tragis. Tersingkir dari pentas politik baru pascakemerdekaan yang ikut didirikannya, dia terkucil dan kemudian meninggal dalam kesunyian, di usia 47 tahun.

Novel ini mengisahkan dengan apik pergumulan batin sang jenderal yang terjebak dalam labirinnya sendiri, saat dia terpaksa meninggalkan semua tempat di negara-negara baru hasil perjuangannya.

Saat dia mengawali perjalanan pengucilan diri melalui pelayaran terakhir di Sungai Magdalena menuju laut lepas, sang pembebas harus menguburkan impiannya tentang negeri-negeri Amerika Selatan yang bersatu.

Tapi dalam keterkucilan dan kesunyian di akhir hidupnya, Simon Bolivar tetap mempertahankan harkat dan martabatnya sebagai seorang pemimpin besar, pejuang, pembebas, yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal.

Dalam tubuhnya memang mengalir campuran darah dari berbagai ras: Eropa, Indian, dan Afrika. Kakek buyutnya dari Basque Spanyol yang ikut menguasai belantara Amerika empat abad sebelumnya. Salah satu keturunannya kemudian kawin dengan perempuan Afrika, yang anaknya adalah kakek Simon Bolivar.

Simon Bolivar menikah di usia muda, tapi istrinya meninggal tak lama kemudian tanpa meninggalkan keturunan. Dan Bolivar tidak pernah menikah lagi hingga akhir hayatnya.

Memang dalam medan perang selama 25 tahun, banyak perempuan yang kerap menemaninya, tapi tak satupun yang menetap.

Pernah Sang Jenderal terpukau dengan kecantikan seorang gadis mulatto (campuran Eropa-Afrika), seorang budak bernama Maria Luisa. Dia menebusnya dari pemilik hacienda dengan 100 pesso.

Ketika hendak membawanya pergi, sang gadis berkata: "Aku ini budak, Tuan".

" Tidak lagi," jawab sang Jenderal. " Cinta telah membebaskanmu".

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya