Berita

Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan/RMOL

Politik

Penyidikan Brigadir J Kok Lama? Kompolnas: Semua Tergantung Alat Bukti

KAMIS, 28 JULI 2022 | 16:12 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kasus tewasnya Brigpol Yosua alias Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Sambo dianggap masyarakat seolah ada yang ditutup-tutupi oleh Polri lantaran lama dalam mengungkap siapa tersangka utama dalam pembunuhan itu.

Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim menuturkan, lama atau tidaknya mengungkap siapa tersangka kasus pembunuhan Brigadir J merupakan hal relatif lantaran saat ini tim penyidik yang meliputi tim khusus, dari Polda Metro Jaya, Bareskrim dan Kompolnas serta Komnas HAM masih melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih detail.

"Proses soal waktu kan relatif. Semuanya tergantung dari alat bukti yang didapat dan dikumpulkan. Kalo buktinya sudah lengkap semua dan dua alat buktinya sudah didapat, ya bisa cepat bisa lama untuk dapatkan dua alat bukti itu,” kata Yusuf kepada wartawan di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (28/7).


"Tapi kan dalam hal ini semua proses berjalan, tentu kita harap antara Komnas HAM dan Polri sendiri itu saling melengkapi,” imbuhnya menambahkan.  

Disinggung mengenai bukti yang dikumpulkan Kompolnas dalam tim khusus, dengan yang ada di Polri maupun Komnas HAM, Yusuf menjawabnya normatif.

"Itu yang bisa menjawab dokter forensik, yang pasti sudah berjalan lancar. Alhamdulillah kan. Kita tunggu saja dokter forensik yang independen kan mereka independen,” katanya.

Yusuf menegaskan bahwa Kompolnas dalam menangani kasus kematian Brigadir J ini akan terbuka sebagaimana perintah dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Presiden Joko Widodo.

"Memastikan semua proses hukum terkait dengan proses itu profesional akuntabel dan transparan, sebagaimana yang dinyatakan oleh Kapolri pada saat itu dibentuk,” tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya