Berita

Kongres Gerakan Restorasi Sugai Indonesia ke-3 yang digelar virtual, Rabu (27/7)/Repro

Politik

Perubahan Cuaca Ekstrem Potensi Munculkan Bencana, BMKG Maksimalkan Pantau DAS

RABU, 27 JULI 2022 | 18:00 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Perubahan cuaca dala kurun waktu belakangan ini memicu potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.

Hal ini membuat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofoisika (BMKG) memaksimalkan peranannya dalam pemantauan daerah aliran sungai (DAS).

Deputi Klimatalogi BMKG Dodo Gunawan menjelaskan persoalan itu dalam acara Kongres Gerakan Restorasi Sugai Indonesia ke-3 yang digelar virtual, Rabu (27/7).

Dodo mengatakan, Indonesia merupakan sebuah negara yang paling sering menghadapi bencana hidrometeorologi. Akan tetapi, terjadi ketidakwajaran cuaca akhir-akhir ini, melihat pada musim panas ini justru curah hujan di beberapa daerah cukup tinggi.

"Kadangkala di situlah kita sering menghadapi bencana hidrometeorologi, di samping hujan sebagai anugerah bagi Indonesia dalam aktvitas pertanian maupun sektor lainnya. sehingga ini yang perlu mendapat perhatian kita," ujar Dodo.

Sesuai peranannya, dijelaskan Dodo, BMKG bertugas melakuan pegamatan cuaca, iklim, kegempaan. Selain itu, BMKG juga memberikan informasi yang sangat bermanfaat untuk wilayah Indonesia terkait curah ujan.

"Oleh karena itu dalam konteks di sungai ataupun DAS, kita selalu melakukan monitoring, karena itu dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi," sambungnya menegaskan.

Sebagai contoh kasus, Dodo menyebutkan banjir besar di Semarang pada 6 Februari 2021 lalu yang disebabkan curah hujan yang tinggi ditambah potensi pasang air laut sekitarnya

"Saat terjadi gelombang tinggi, banjir rob, menyebabkan aliran sungai di darat lambat mengalir ke laut," paparnya.

Menurut Dodo, kalau dilihat dari sisi waktu kejadian, banjir yang terjadi tersebut adalah dampak dari perubahan iklim di saat secara umum musim kemarau, tapi di beberapa tempat terjadi curah hujan tinggi, dan akhirnya terjadi banjir.

"Ini anomali iklim, cuaca, sudah terjadi, bahkan ini terjadi secara global," demikian Dodo.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya