Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Inflasi Meroket, Pemerintah Panama Kontrol Harga 72 Bahan Makanan

SELASA, 26 JULI 2022 | 16:02 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemerintah Panama mengumumkan akan mengontrol harga untuk 72 jenis bahan makanan untuk memenuhi tuntutan warga yang memprotes pemerintah atas kenaikan biaya hidup.

Selama tiga pekan terakhir, pengunjuk rasa telah memblokir jalan dan menghentikan truk pengiriman makanan karena inflasi meroket hingga 5,2 persen pada Juni tahun ini.

Inflasi tahunan juga naik sebesar 2,6 persen pada Desember 2021.

"Dengan peraturan 72 produk, biaya sekeranjang makanan pokok akan turun 30 persen dan menghemat pengeluaran lebih dari 80 dolar AS," kata pemerintah pada Senin (25/7).

Presiden Laurentino Cortizo awalnya telah menerapkan kontrol harga untuk belasan makanan beserta langkah-langkah penghematan untuk lembaga-lembaga publik yang mencakup 10 persen dari pekerja pemerintah.

Tetapi para demonstran tetap menuntut lebih banyak penurunan harga, termasuk pembatasan pengeluaran publik, transparansi keuangan, serta lebih banyak investasi di bidang kesehatan dan pendidikan.

Pemerintah Cortizo yang menetapkan harga bensin dan solar sebesar 3,95 dolar AS per galon, kemudian menurunkannya menjadi 3,25 dolar AS untuk menghentikan aksi demonstrasi nasional.

Negosiasi dengan pengunjuk rasa sedang berlangsung dan pemerintah Panama meminta mereka untuk mengakhiri blokade jalan. Namun demonstran menolak untuk melakukannya sebelum semua tuntutan dapat terpenuhi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya