Berita

Salamuden Daeng/Net

Publika

Cara Selamat dari Government Shutdown

MINGGU, 17 JULI 2022 | 15:36 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

KALAU setiap hari presiden dan menteri keuangan serta menteri bidang ekonomi lainnya banyak banyak senyum dan ngebodor maka investor bisa lega dan percaya bahwa keuangan negara Indonesia masih sehat tidak jebol oleh karena di dol oleh subsidi. Asal ngebodor-nya jangan menghina orang lain. Aman.

Apalagi selaku presidensi G20, Indonesia harus benar-benar tampak perkasa di hadapan investor global. Investor harus yakin bahwa Indonesia keren yakni bisa membayar utang dan siap menambah utang lagi dalam jumlah yang banyak.

Dengan uang yang banyak pemberian investor ini pemerintah masih tetap bisa melakukan subsidi dalam jumlah besar. Mengingat sekarang sudah lebih besar pasak daripada tiang. Jumlah uang keluar jauh lebih banyak dari uang masuk.

Dengan cara banyak-banyak ngebodor atau ngebanyol maka bisa tertawa yang banyak. Dengan demikian defisit yang dirancang 4,2 persen bisa terealisasi, uang masuk sesuai target defisit. Pemerintah bisa dapat utangan lagi Rp 900 sampai dengan Rp 1000 triliun tahun 2022 ini.

Syukur-syukur kalau BI masih bisa membeli surat utang pemerintah (tahun ini batas terakhir BI boleh membeli obligasi pemerintah) separuh saja, maka ada sisa separuh lagi dari defisit yang membutuhkan uluran tangan investor swasta. Maka untuk itu pemerintah harus tetap sombong, seperti ideom biar miskin asal sombong, biar kere asal gaya.

Sebab kalau pemerintah mengeluh ini bisa gawat. Mengeluh bisa membuat pemerintah ditinggal pergi oleh investor. Maka dengan demikian pemerintah harus menunjukkan dirinya paling gagah di hadapan negara negara G20.

Dengan begitu maka pemerintah bisa tetap melancarkan subsidi untuk solar bagi armada angkutan sawit dan angkutan batubara dan subsidi pertalite bagi 15 juta mobil di Indonesia.

Subsidi energi fosil besar-besaran, selain di sebelah sana juga ada PMN dan penjaminan pemerintah dari APBN untuk tetap menggenjot pembangunan pembangkit fosil batubara.

Padang muke badak saja sama anggota G20 yang anti terhadap energi fosil dan melalui G20 telah mengagendakan transisi energi melalui isue climate change atau perubahan iklim.

Bilang saja Indonesia memang sudah berjanji menurunkan emisi dan transisi energi, tapi nanti kita laksanakan, bukan sekarang. Sekarang fokus habiskan minyak dan batubara yang ada dulu. Kruk-kruk sedot sampai habis. Kalau sudah habis baru transisi energi.

Dengan demikian negara-negara G20 mungkin bisa mengerti dan bahkan bisa mengarahkan modal di negara mereka untuk investasi di Indonesia dalam rangka menyedot minyak dan mengeruk batubara. Agar perintah bisa banyak uang sehingga harga BBM di Indonesia tetap bisa disubsidi Rp 400-500 triliun setahun.

Namun semua itu hanya bisa dilakukan dengan banyak banyak nge-vlog, ngebodor dan ketawa-ketiwi. Jangan pasang muka sedih dan bermuram durja dan jangan berkeluh kesah. Ngono pak de.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya