Berita

Poster jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh/Net

Dunia

AS: Shireen Abu Akleh Kemungkinan Tidak Sengaja Tertembak Pasukan Israel hingga Tewas

SELASA, 05 JULI 2022 | 08:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Shireen Abu Akleh, seorang wartawan Al Jazeera, kemungkinan terbunuh oleh tembakan tidak sengaja dari aparat Israel selama serangan di Jenin, Tepi Barat pada 11 Mei lalu.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan Koordinator Keamanan AS (USSC) telah melakukan penyelidikan independen mengenai asal peluru yang mengenai Abu Akleh dan tidak dapat mencapai kesimpulan.

Sehingga dengan merangkum penyelidikan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Otoritas Palestina, maka USSC menyebut tembakan dari posisi Israel kemungkinan bertanggung jawab atas kematian Abu Akleh.

“USSC tidak menemukan alasan untuk percaya bahwa ini disengaja, melainkan hasil dari keadaan tragis selama operasi militer yang dipimpin IDF terhadap faksi Jihad Islam Palestina,” kata Deplu AS dalam pernyataannya pada Senin (4/7).

Setelah mendapatkan peluru yang membunuh Abu Akleh dari Otoritas Palestina, analisis forensik oleh pemeriksa pihak ketiga yang diawasi oleh USSC menentukan peluru itu rusak parah sehingga sulit mengambil kesimpulan yang jelas tentang asalnya, termasuk senjata apa yang digunakan.

Menanggapi laporan tersebut, keluarga Abu Akleh mengaku tidak percaya.

“Sehubungan dengan pengumuman hari ini oleh Departemen Luar Negeri bahwa uji coba peluru yang menewaskan Shireen Abu Akleh, seorang warga negara Amerika, tidak meyakinkan mengenai asal senjata yang menembakkannya, kami tidak percaya," kata pihak kelularga.

Palestina mengatakan militer Israel sengaja membunuh Abu Akleh, terlebih ketika itu ia menggunakan rompi bertuliskan "PRESS".

Sedangkan Israel membantahnya, dengan mengatakan dia mungkin terkena tembakan tentara yang salah atau peluru dari salah satu pria bersenjata Palestina yang bentrok dengan pasukannya di tempat kejadian.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya