Berita

Simpul Komunitas Anti Korupsi (SKAK) kembali menggeruduk Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Net

Politik

Massa SKAK Geruduk Bappenas Minta Suharso Monoarfa Mundur

SENIN, 27 JUNI 2022 | 20:36 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ratusan orang yang tergabung dalam Simpul Komunitas Anti Korupsi (SKAK) kembali menggeruduk Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Kehadiran mereka, untuk meminta Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya karena diduga terlibat kasus korupsi.

“Kami sebagai mahasiswa, mencurigai Suharso terkait beberapa kasus. Salah satunya, pesawat jet pribadi yang diterimanya,” ujar Koordinator Aksi, Muksin Mahu, di depan Kantor Bappenas, Jakata Pusat, Senin (27/6).


Soal dugaan itu, Suharso yang juga Ketua Umum PPP, sampai saat ini belum menjelaskan pembiayaan sewa pesawat jet pribadi yang dia pakai jelang Muktamar PPP pada akhir 2020 lalu.

Muksin juga mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengevaluasi terkait harta kekayaan Suharso. Sebab, menurutnya berdasarkan jumlah harta kekayaan Suharso dicurigai melakukan tindak pidana korupsi.

Dugaan itu didasarkan pada bertambahnya harta Suharso di tahun 2021. Setidaknya, harta Suharso bertambah Rp 3,2 miliar.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta Suharso pada 2020 sebesar Rp 69.793.308.036. Sementara pada 2021, naik menjadi sebesar Rp 73.064.251.480.

“Sejauh ini kami memang belum membuat laporan ke KPK. Tapi kami mengawal betul, agar Suharso segera dimintai keterangan oleh KPK,” tegasnya.

Terakhir, Muksin berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga KPK memanggil Suharso. Dia pun berharap, Suharso bisa segera turun dari jabatannya.

“Kami dari SKAK, akan terus dan tetap mengawal masalah gratifikasi ini. Kami berharap Suharso mundur dan turun dari jabatannya,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya