Berita

Laut China Selatan/Net

Dunia

Laut China Selatan Memanas, Filipina Setop Pembicaraan Eksplorasi Energi dengan Beijing

SENIN, 27 JUNI 2022 | 18:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Filipina telah memutuskan untuk menghentikan pembicaraan terkait kerja sama eksplorasi energi dengan China di tengah memanasnya hubungan negara akibat sengketa di Laut China Selatan.

Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin mengonfirmasi hal tersebut dalam pidatonya pada pekan ini, seperti dikutip The Star, Senin (27/6).

"Kami telah melangkah sejauh mungkin secara konstitusional. Satu langkah maju dari tempat kami berdiri di tepi jurang akan jatuh ke dalam krisis konstitusional," kata Teodoro.

Filipina dan China yang telah berselisih mengenai kedaulatan maritim selama puluhan tahun telah berjanji pada 2018 untuk melakukan eksplorasi aset minyak dan gas bersama-sama di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina, yang juga diklaim oleh Beijing.

"Tiga tahun berlalu dan kami belum mencapai tujuan kami untuk mengembangkan sumber daya minyak dan gas yang sangat penting bagi Filipina, tetapi tidak dengan mengorbankan kedaulatan, bahkan tidak satu partikel pun," tambah Teodoro.

Selama ini banyak ahli meragukan kerja sama eksplorasi energi antara China dan Filipina, terlebih itu dilakukan di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte yang dikenal ingin dekat dengan Beijing.

Sejumlah ahli memperingatkan bahwa setiap kesepakatan untuk berbagi sumber daya energi dapat dilihat sebagai melegitimasi klaim pihak lain, atau memberikan wilayah berdaulat.

Putusan arbitrase internasional 2016 memperjelas bahwa Filipina memiliki hak berdaulat untuk mengeksploitasi cadangan energi di dalam ZEE 200 mil, tetapi China telah menolak untuk mengakui keputusan itu.

Kedua negara membentuk panel khusus untuk mencari tahu bagaimana mereka dapat bersama-sama menjelajahi daerah-daerah itu, tanpa perlu membahas masalah kedaulatan yang sensitif.

Tetapi Locsin menegaskan hal itu tidak akan dapat dicapai tanpa melanggar konstitusi Filipina, atau pemerintah China membatalkan klaimnya.

Pada akhirnya, menurut Locsin, Duterte telah membuat panggilan untuk membatalkan pembicaraan.

"Presiden telah berbicara, diskusi minyak dan gas dihentikan sepenuhnya. Tidak ada yang tertunda, semuanya sudah berakhir," tandas dia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya