Berita

Koordinator Jurubicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra/Ist

Politik

PDIP Ogah Koalisi dengan Demokrat, Herzaky: Kami akan Berkoalisi dengan Parpol yang Betul-Betul Berpihak Pada Rakyat

SENIN, 27 JUNI 2022 | 00:44 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pernyataan PDI Perjuangan yang enggan berkoalisi direspons santai oleh Partai Demokrat. Sebab, sikap Partai Demokrat dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah jelas dan tegas.

Yaitu menghargai kemandirian, independensi, mekanisme internal, dan pilihan dari setiap partai dalam menentukan ingin berkoalisi atau bekerja sama dengan partai mana untuk Pilpres 2024.

"Karena itu, kami juga berharap, independensi, kemandirian, mekanisme internal, dan pilihan kami dalam menentukan rekan koalisi atau kerja sama menuju 2024, dihormati dan dihargai pula," ujar Koordinator Jurubicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, lewat keterangan tertulisnya, Minggu malam (26/6).


"Kami harapkan, tidak ada upaya tekanan-tekanan, paksaan, bahkan ancaman-ancaman, semisal upaya kriminalisasi atau gangguan terhadap bisnis kader-kader kami, maupun upaya perampasan kepemimpinan terhadap partai kami ataupun calon rekan koalisi kami,” imbuhnya.

Herzaky menambahkan, Demokrat juga sangat menghargai partai politik yang memiliki sikap untuk tidak berkoalisi dengan mereka dan memiliki platform berbeda ketika memegang pemerintahan.

Lebih lanjut Zaky mengingatkan bahwa seluruh rakyat Indonesia pernah merasakan kepemimpinan era Megawati, SBY, dan Jokowi. Menurutnya, saat menjabat sebagai presiden, SBY memiliki prioritas membela rakyat kecil, memperjuangkan hak-hak dan aspirasi rakyat.

Saat SBY memerintah, kata Zaky, rakyat tidak perlu antre minyak goreng. Harga sembako juga terjangkau dan stabil, tidak naik drastis seperti situasi yang rakyat hadapi enam bulan ini.

Di era SBY juga, kemiskinan turun drastis, penduduk miskin berkurang hampir 9 juta orang. Padahal, Pemerintahan SBY diwarisi 36 jutaan penduduk miskin dari Presiden Megawati.

Setelah sepuluh tahun memimpin, SBY mewariskan tinggal 27 jutaan penduduk miskin ke pemerintahan Jokowi. Ada pengurangan sangat signifikan.

"Sedangkan lima tahun era Jokowi memimpin, angkanya berkisar 24-26 juta. Hampir tidak ada pengurangan dari era SBY. Bahkan, setelah pandemi, di periode kedua, malah sempat naik lagi ke 28 juta, dan sekarang 26 juta,” ujarnya.

"Begitu pula dengan pengangguran. 10 tahun pemerintahan SBY, pengangguran turun 3 jutaan. Era Jokowi 5 tahun pertama, hanya turun 140 ribuan. Bahkan, ketika pandemi, melonjak drastis penganggurannya,” sambungnya.

Oleh karena itu, Herzaky menegaskan, Demokrat akan berkoalisi dengan partai politik yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

Demokrat lebih memilih berkoalisi dengan parpol yang mengupayakan harga sembako terjangkau, harganya stabil dan stok tersedia, kemiskinan dan pengangguran juga berkurang drastis.

Ia juga menegaskan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono kerap menyampaikan bahwa partai yang digawanginya merupakan partai yang terbuka dengan partai politik manapun, dengan misi mengayomi seluruh lapisan masyarakat berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Demokrat menghormati perbedaan, dan mengedepankan toleransi. Bukan sekadar jualan slogan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, tapi malah mengekalkan polarisasi dan politik identitas demi efek elektoral semata, ataupun menakuti-nakuti kelompok tertentu agar mau mendukung pihaknya di pemilu, misalnya,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya