Berita

Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira/Net

Politik

Bukan Sekadar Infrastruktur, Presiden 2024 Butuh Gagasan Regulatif Hadapi Tantangan Ekonomi Digital

KAMIS, 23 JUNI 2022 | 10:42 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penciptaan iklim yang sehat dan pengembangan sektor ekonomi digital di Indonesia hanya bisa dilakukan oleh sosok pemimpin dengan gagasan serta kemampuannya membentuk regulasi yang berkeadilan.

Begitu pendapat Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira, menyampaikan soal figur ideal sosok pemimpin yang diharapkan lahir dari penyelenggaraan Pilpres 2024.

Menurut Bhima, sektor ekonomi digital kekinian menjadi tantangan semua negara di dunia, termasuk di Indonesia. Sehingga dalam mengembangkannya dibutuhkan kepemimpinan atau leadership yang punya gagasan regulatif dalam berkeadilan, bukan sekadar membangun infrastruktur penunjang jaringan internet.


"Sektor digital selain fokus pada percepatan infrastruktur internet, juga kualitas regulasi," ujar Bhima saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/6).

Bhima menjelaskan, hingga saat ini ekonomi digital Indonesia dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Salah satunya adalah banjirnya barang-barang hasil produksi negara lain masuk melalui platform digital yang digunakan masyarakat Indonesia.

"Di sini pentingnya kualitas regulasi dalam persaingan usaha, sehingga barang impor tidak mendominasi pasar online," tuturnya.

Di samping tantangan pengembangan produk dalam negeri yang bakal mempengaruhi perekonomian masyarakat dan juga negara, Bhima melihat adanya kebutuhan regulasi yang memberikan jaminan keamanan.

Sebagai contoh, belakangan masyarakat dihebohkan dengan keberadaan pinjaman online (pinjol) ilegal yang disebabkan kelemahan regulasi keamanan online.

"Karenanya hingga pengaturan terhadap keamanan siber, hingga peningkatan kualitas talenta digital harus dimiliki pemimpin selanjutnya," tandas Bhima.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya