Berita

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto/Ist

Politik

PDIP Tak Akan Pilih Capres 2024 Berdasarkan Popularitas, Hasto: Rekrutmen Harus Tumbuh dari Bawah

RABU, 22 JUNI 2022 | 17:05 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

DPP PDI Perjuangan (PDIP) memastikan tidak akan memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan popularitas dan figur semata.

PDIP tak akan menggunakan efek ekor jas atau coattail effect untuk menentukan kandidat di Pilpres 2024.

Begitu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP Tahun 2021 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6).

Hasto menegaskan, PDIP bukan tipikal partai yang doyan jalan pintas dengan memakai teori efek ekor jas dalam menentukan kandidat. Karena PDIP memiliki strategi mendasar melalui pengkaderan.

"Kalau bagi kami, rekrutmen harus tumbuh dari bawah, dari kaderisasi dan kepemimpinan, melalui Sekolah Partai ini," kata Hasto.

Hasto menuturkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menjadi pusat dalam menentukan siapa yang akan dipilih pada Pilpres 2024 mendatang. Megawati memiliki perhatian bahwa organisasi itu harus dibangun dari bawah.

"Itu jauh lebih penting daripada popularitas diri," tegas Hasto.

Sebelum ada keputusan Ketum Megawati mengenai Pemilu, lanjut Hasto, PDIP terus melakukan konsolidasi dan bergerak ke bawah. Dia mengharapkan pada waktunya nanti, gerakan organisasi semakin efektif.

"Seluruh yang menjadi harapan (rakyat), bisa ditangkap dan diformulasikan menjadi kebijakan politik. Itulah yang menjadi jurus politik PDI Perjuangan di dalam memenangkan pemilu," tuturnya.

Atas dasar itu, PDIP tidak akan menggunakan efek ekor jas dalam menentukan kandidat di Pilpres 2024.

"Total efek itu diharapkan muncul dari rakyat. Rakyat itu sebetulnya pemimpin dari segala pemimpin," demikian Hasto.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Koalisi Berisiko Pecah Gara-gara Kelangkaan LPG 3 Kg

Rabu, 05 Februari 2025 | 03:16

Kuras ATM Calon Mertua, Perempuan Muda Dibekuk Polisi

Rabu, 05 Februari 2025 | 03:01

Warga Diajak Laporkan Bangunan Gedung Tak Sesuai Izin

Rabu, 05 Februari 2025 | 02:38

Beredar Video Geng Alumni UGM Kumpul, Warganet Cari-cari Mulyono

Rabu, 05 Februari 2025 | 02:20

Bharatu Mardi Hadji dapat Kenaikan Pangkat dari Kapolri

Rabu, 05 Februari 2025 | 02:16

Tak Benar GoTo Merger dengan Grab

Rabu, 05 Februari 2025 | 01:37

Prabowo Diminta Waspadai Agenda Jahat Menteri

Rabu, 05 Februari 2025 | 01:18

PN Serang Putuskan Kasus Charlie Chandra Dilanjutkan

Rabu, 05 Februari 2025 | 01:00

Kenaikan Tarif Air Bersih Harus Diimbangi Kualitas Pelayanan

Rabu, 05 Februari 2025 | 00:40

Pramono Keliling Balai Kota

Rabu, 05 Februari 2025 | 00:16

Selengkapnya