Berita

Partai Persatuan Pembangunan/RMOL

Politik

Bagi Syafrudin Anhar, Gaya Kepemimpinan Otoriter Menjadi Ancaman Masa Depan PPP

RABU, 22 JUNI 2022 | 15:14 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa diingatkan untuk tidak lupa melibatkan kader-kader senior dalam merumuskan kebijakan strategis partai.

Begitu dikatakan mantan Ketua Umum Angkatan Muda Kabah Periode 2005-2010, Syafrudin Anhar. Menurutnya, saat ini PPP sudah terlalu banyak mengabaikan pada kader partai.

Kata Syafrudin Anhar, lupanya Suharso pada kader senior juga berbuah banyak kritik bahkan beberapa kali kantor DPP PPP digeruduk massa.


“Banyak yang menuntut Suharso mundur dari jabatannya. Menurut saya, ini adalah aspirasi para kader yang telah diabaikan,” ujar Syafrudin Anhar kepada wartawan, Rabu (22/6).

Dia menambahkan, salah satu hal yang menunjukkan alasan para kader meminta Suharso untuk turun dari jabatannya adalah, pemilihan struktur partai yang hanya berdasarkan penunjukkan.

“Saya melihat dia (Suharso) otoriter dan tidak demokratis," katanya.

Menurut Syafrudin, telah banyak pengingkaran janji yang dibuat oleh Suharso. Salah satunya janji akan menaikkan elektabilitas partai melalui program yang sampai sekarang belum terbukti nyata dan malah suara PPP kian merosot jelang Pemilu Serentak 2024.

Bagi Syafrudin, potensi terancamnya masa depan PPP juga bisa dilihat dari hasil survei. Berdasarkan survei Charta Politika, PPP memiliki elektabilitas 2,8 persen. Padahal ambang batas atau parliamentary threshold (PT) adalah 4 persen.

Jika Suharso tidak memperbaiki gaya kepemimpinannya, lanjutnya, maka pilihannya dia mundur sebagai ketua umum atau PPP akan hilang tanpa memiliki suara memadai untuk menempatkan kader di Parlemen.

“Kemungkinan ini yang membuat dan akan terjadi penurunan suara yang luar biasa," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya