Berita

Tokoh senior, DR. Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Soal Koalisi Mbak Mega Benar, Kalau Konsekuen Presidensial Juga Tidak Perlu Threshold

RABU, 22 JUNI 2022 | 08:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tentang koalisi di negara bersistem politik presidential, mendapat pujian dari tokoh senior DR. Rizal Ramli.

Dalam Sekolah Partai yang digelar PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Megawati dengan tegas menyebut bahwa kader PDIP yang masih berbicara tentang koalisi untuk keluar dari partai. Alasannya, karena kader yang berbicara koalisi itu tidak mengerti tentang sistem ketatanegaraan.

Kata Presiden kelima RI itu, tidak ada istilah koalisi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang menganut sistem presidensial. Sistem koalisi hanya dikenal di negara yang menganut sistem parlementer dalam pemilihan perdana menteri.


"Kita sistemnya adalah presidensial, bukan sistem parlementer. Akibatnya kan saya suka bingung lho Bapak Presiden (Jokowi) kok bilang koalisi, koalisi, dan koalisi. Tidak ada, tidak ada. Kalau kerja sama, yes," tegasnya.

Rizal Ramli memuji ketegasan Megawati dalam bernegara tersebut. Menurutnya, apa yang disampaikan putri Bung Karno itu sudah benar.

“Mbak Mega benar!” puji Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu lewat akun Twitter pribadi, Rabu (22/6).

Namun demikian, Rizal Ramli turut memberi catatan serius atas pernyataan Megawati itu. Dia menuntut konsistensi Megawati dalam urusan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden.

Sebab syarat pencalonan sebesar 20 persen kursi parlemen atau 25 persen suara nasional juga tidak perlu dalam sistem presidensial.

“Kalau konsekuen, presidential tidak perlu threshold. Akibat syarat threshold 20 persen, pada bikin koaliasi!" tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya