Berita

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi/Net

Politik

Adhie Massardi: Projo Bikin 3 Dosa Besar, Bahlil Buat Konstitusi Seolah Bahan Lawakan

SELASA, 14 JUNI 2022 | 15:08 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Isu perpanjangan masa jabatan presiden ternyata masih terus bergulir. Teranyar Bendahara Umum Projo, Panel Barus berbicara tentang perpanjangan masa jabatan presiden 2,5 periode lebih masuk akal dibanding 3 periode.

Tidak hanya itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia seolah turut menggelorakan kembali wacana tersebut dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di JCC Jakarta, Jumat (10/6). Di mana ajakannya kepada para anggota Hipmi untuk berteriak “lanjutkan” dimaknai oleh sebagian orang sebagai ajakan melanjutkan periodisasi kepemimpinan Jokowi.

3 Dosa Projo



Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi menilai apa yang dilakukan kelompok Projo sebenarnya telah melanggar 3 dosa besar.

“Jadi jika terus dorong 3 periode, Projo secara keagamaan bikin 3 dosa sekaligus,” ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (14/6).

Dosa pertama adalah Projo telah memberi beban orang melebihi kemampuan yang dimiliki. Sementara Tuhan saja tidak pernah memberi ujian lebih berat.

Selaras itu, Projo melakukan dosa kedua, yaitu merasa takabur. Sebab, Projo merasa lebih dari Tuhan yang tidak pernah membebani manusia lebih dari kemampuannya.

“Ketiga, Projo menyerahkan masalah (bangsa) bukan pada ahlinya,” urai Adhie Massardi.

Dosa Melanggar Konstitusi


Di satu sisi, deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini juga menyoroti keberanian Menteri Bahlil dalam melakukan dosa besar. Jika dalam agama dosa besar mengacu pada pelanggaran kitab suci, maka dalam politik dosa itu didasarkan pada kelancangan orang atau kelompok melanggar konstitusi.

Jurubicara Presiden keempat RI Gus Dur itu mengurai bahwa semua pejabat, mulai dari presiden, menteri, hingga para pegawai negeri sipil (PNS) dalam sumpahnya menjunjung tinggi pelaksanaan konstitusi.

Sementara ajakan untuk teriak “lanjutkan” yang dilakukan Bahlil di hadapan Jokowi, bisa menyiratkan upaya untuk bermain-main dengan konstitusi.

“Bahlil di ultah Hipmi membuat konstitusi sebagai bahan lawakan. Teriakan lanjutkan, kalaupun yang dimaksud untuk melanjutkan program, itu tidak pada tempatnya,” tegasnya.

Hal serupa berlaku kepada Wakil Menteri Desa, Budi Arie Setiadi, yang juga ketua umum Projo. Mewacanakan 3 periode yang didengungkan sama saja bagian dari upaya melanggar konstitusi.

“Kenapa jadi penting, karena kalau agama yang dijunjung tinggi adalah kitab suci, sementara kalau di negara adalah konstitusi. Nah ini sama saja memainkan konstitusi secara terbuka,” ujar Adhie Massardi.

Selain dosa besar, yang perlu dicatat dalam mempermainkan konstitusi adalah perhatian penguasa pada rakyat yang dipastikan akan berkurang. Sebab, pikiran pemimpin hanya fokus pada keinginan tetap berkuasa,” sambungnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya