Berita

Wakil Ketua DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM), Fahira Idris/Ist

Politik

Pemilik Usaha Nasi Padang Babi Minta Maaf, Fahira Idris: Rendang Punya Nilai Tersendiri, Tolong Dipahami

MINGGU, 12 JUNI 2022 | 02:29 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus Nasi Padang Babi yang mencuat belakangan ini memang telah diakhiri dengan permintaan maaf dari pemilik usaha Babiambo. Diharapkan tidak ada lagi pihak yang mengulangi kekeliuran tersebut di masa mendatang.

Protes keras yang dilakukan masyarakat Minang terhadap kehadiran Nasi Padang Babi sangat beralasan. Karena usaha rumah makan padang dan menu-menunya, terutama rendang, punya nilai-nilai yang dijunjung tinggi masyarakat Minang. Salah satunya nilai kehalalan.

“Karena yang bersangkutan sudah meminta maaf, menyesal, dan mengaku ini murni karena pemahaman dia yang kurang, maka InsyaAllah dimaafkan. Saya juga meminta jangan lagi ada yang meniru hal seperti ini, karena kami, masyarakat Minang pasti akan protes keras," ujar Wakil Ketua DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM), Fahira Idris, di Jakarta, Sabtu (11/6).


"Bagi kami, masakan Padang terutama rendang punyai prinsip dan nilai-nilai tersendiri yang kami junjung tinggi. Jika ingin menjual makanan nonhalal, tolong jangan kaitkan dengan kekhasan yang dipunyai orang Minang. Bukankah toleransi juga berarti menghormati nilai-nilai yang diyakini orang lain,” sambungnya.

Menurut Fahira, selain mempunyai nilai budaya dan adat, rendang punya nilai kehalalan. Dari sisi budaya dan adat, rendang lahir dari ide dan kearifan masyarakat Minangkabau yang selalu disajikan pada acara adat perhelatan sebagai bentuk penghormatan terhadap penghulu, niniak mamak, bahkan tamu yang datang ke rumah. Artinya rendang sudah menjadi identitas tradisi orang Minang.

“Dari sisi kehalalan sangat terkait dengan asas orang Minang yaitu Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah yang tercermin dari semua aktivitas termasuk memasak. Rendang harus dari bahan daging yang halal sebagai bentuk ketaatan orang Minang dalam menjalankan ajaran agama," paparnya.

"Jadi, jika ada yang mengkreasikannya dengan bahan nonhalal apalagi mengomersialkannya, artinya tidak menghormati prinsip dan nilai yang kami junjung tinggi,” tegas Fahira.

Terlepas dari usaha Nasi Padang berbahan daging babi ini sudah tutup, Fahira sangat menyayangkan komentar-komentar sebagian orang yang menganggap sepele persoalan rendang babi ini. Apalagi membandingkannya dengan masakan-masakan lain yang bebas dikreasikan dan dikonsumsi.

Selain keluar dari konteks, masakan lain mempunyai nilai dan prinsip yang berbeda dengan rendang Minang.

“Jadi tolonglah, jika masih ada yang menganggap persoalan rendang babi ini hal yang remeh temeh atau terlalu dibesar-besarkan, perluas pemahaman Anda. Mohon prinsip dan nilai yang kami junjung tinggi ini dipahami dan dihormati,” pungkas Senator DKI Jakarta ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya