Berita

Wakil Ketua Komisi Hukum dan HAM MUI Pusat, Maneger Nasution/Net

Politik

Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal Ingkar pada Sejarah India

JUMAT, 10 JUNI 2022 | 08:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tindakan dua politisi India, Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal, tidak hanya defisit sensitifitas dan pelanggaran kemanusiaan universal. Keduanya juga mengingkari India sebagai bangsa multikultur.

Begitu kata Wakil Ketua Komisi Hukum dan HAM MUI Pusat, Maneger Nasution menanggapi dugaan ujaran berbau penistaan dari dua politisi partai berkuasa di India itu terhadap umat Islam.

“Mereka itu mengingkari sejarah bangsanya sendiri. Sebagai politisi partai berkuasa, mereka gagal paham tentang hal paling elementer dari kewajiban kemanusiaan universalnya sebagai politisi dan pejabat publik,” ujar Maneger kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/6).

Menurutnya, pernyataan dua politisi itu nyata-nyata mencederai dunia kemanusiaan universal. Dunia kemanusiaan universal berduka atas tunakemanusiaan dua politisi India itu.

Seharusnya, sambung Maneger, dua politisi tersebut segera meminta maaf kepada publik dunia internasional secara satria, lantaran telah melukai nurani kemanusiaan dengan kalimat provokatif yang dilontarkannya dan mencederai keguyuban sosial dunia global.

“Ada baiknya pimpinan partai terkait memberhentikan keduanya. Otoritas India memproses hukum untuk meminta pertanggungjawaban hukum keduanya,” tegasnya.

Di satu sisi, sikap Indonesia dan negara-negara yang mengutuk peristiwa tersebut patut diapresiasi. Indonesia sendiri dapat memainkan diplomasi internasional, khususnya negara-negara OKI, untuk India menyelesaikan peristiwa tersebut dan memastikan peristiwa yang sama tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

Indonesia juga patut mempertimbangkan untuk memanggil duta besar India di Jakarta, dan kalau perlu memulangkan sementara dubes tersebut ke negaranya supaya menyelesaikan masalah dalam negeri India sendiri.

“Ikhtiar ini semata-mata untuk meredam kemarahan publik. Itu adalah ikhtiar paling bermartabat dalam konteks kepentingan internal Indonesia sendiri,” sambungnya.

Sementara itu, MUI mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak terprovokasi, utamakan akal sehat, saling memuliakan satu sama lain. Sekira ada persoalan, kedepankan dialog dan musyawarah.

“Sehingga peristiwa di India tidak terinportasi ke Indonesia,” demikian mantan Komisioner Komnas HAM itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya