Berita

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh/RMOL

Politik

Ubedilah Badrun: Prabowo Gunakan Diksi "Tidak Harus Saya" Supaya Tidak Terkesan Ambisius

KAMIS, 02 JUNI 2022 | 17:47 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Bahasa politik "tidak harus saya" yang disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, seusai bertemu Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, kemarin, adalah bagian dari upaya mencitrakan diri.

Begitu konklusi yang disampaikan pegamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun, saat menjadi pembicara dalam talkshow Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk "Disowani Prabowo, Surya Paloh King Maker Pilpres?", yang digelar Kantor Berita Politik RMOL secara virtual, Kamis (2/6).

"Itu bahasa (pencitraan) standar ya. Karena sebetulnya dia paham betul di dalam politik itu dipengaruhi budaya politik tertentu yang seringkali bahasa yang ambisius itu bisa ditafsirkan terlalu ambisi oleh publik," ujar Ubed.

Sehingga, dalam momentum kebersamaannya dengan Surya Paloh kemarin, Prabowo sengaja menggunakan diksi yang bisa menarik perhatian publik secara luas.

"Itu sebetulnya diksi yang ingin menunjukkan dia bukan tokoh yang ambisius. Tapi seolah-olah dia akan menerima mandat kalau rakyat memilihnya," tuturnya.

Makna lain yang ditangkap Ubedilah dari diksi yang dipakai Prabowo tersebut adalah bahasa politis untuk mengkalkulasi besaran dukungan masyarakat terhadap dirinya yang sudah dua kali mencapreskan diri pada tahun 2014 dan 2019.

"Dia sedang kalkulasi, apabila situasi politik normal, dan terjadi pemilu seperti biasanya seperti yang direncanakan, maka dia kalkulasi betul apakah akan menang atau tidak," paparnya.

Apabila Prabowo membaca adanya dorongan dari banyak masyarakat terhadap dirinya, maka bukan tidak mungkin dia akan kembali maju menjadi capres di 2024. Sementara, sikap sebaliknya akan diambil Menteri Pertahanan ini apabila publik minim mendukungnya alias peluang menang sangat kecil.

"Jadi itu langkah kalkulatif narasi yang diungkapkan Prabowo, sekaligus menunjukkan dia bukan pribadi yang ambisius, meskipun sesungguhnya kita tidak tahu apakah dia ambisius," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya