Polisi berada di lokasi kejadian penembakan di kampus rumah sakit di Oklahoma, Amerika Serikat/Net
Aksi penembakan berdarah kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Insiden tersebut terjadi di sebuah kampus rumah sakit hingga menewaskan lima orang, termasuk pelaku.
Seorang pria bersenjatakan pistol dan senapan dilaporkan telah menyerang kampus Rumah Sakit St. Francis, tepatnya lantai dua Gedung Natalie di Tusa, Oklahoma pada Rabu (1/6) waktu setempat.
Penembakan terjadi di kantor dokter dan pusat ortopedi. Empat korban meninggal di tempat, sementara seorang lainnya meninggal setelah mendapatkan bantuan medis. Mereka meliputi karyawan dan pasien.
Aparat keamanan langsung tiba di lokasi tiga menit setelah mendapatkan telepon, dan melakukan kontak dengan para korban juga tersangka lima menit kemudian.
Wakil Kepala Polisi Tulsa, Jonathan Brooks mengatakan tersangka merupakan pria berusia 35-40 tahun. Ia juga tampaknya terluka karena aksinya itu hingga meninggal.t
"Petugas saat ini sedang memeriksa setiap ruangan di gedung untuk kemungkinan ancaman tambahan. Kami tahu ada banyak yang cedera, dan berpotensi banyak korban," kata kepolisian di Facebook.
Dikutip dari
The Telegraph, Presiden AS Joe Biden telah mendapatkan informasi mengenai penembakan tersebut. Gedung Putih mengatakan pemerintah telah menawarkan dukungan kepada pejabat lokal.
Penembakan ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di Amerika Serikat.
Pada 14 Mei lalu, penembakan terjadi dengan menargetkan kelompok Afrika-Amerika di sebuah supermarket di Buffalo, New York. Sebanyak 10 orang meninggal dunia.
Kemudian 10 hari setelahnya, 21 orang meninggal dunia ketika seorang pria bersenjata menyerang sekolah di Uvalde, Texas.