Pemerintah Polandia secara resmi mengumumkan pemutusan kontrak gas alam Rusia yang seharusnya berakhir pada akhir 2022.
Keputusan tersebut menyusul penolakan Warsawa atas permintaan Moskow terkait mekanisme pembayaran rubel yang diperkenalkan Rusia akhir Maret lalu. Langkah serupa juga sudah diambil Bulgaria dan Finlandia.
“Setelah 30 tahun, dapat dikatakan bahwa hubungan dalam industri gas antara Polandia dan Rusia telah berhenti,†kata Piotr Naimsky, Komisaris Polandia untuk Infrastruktur Energi Strategis, seperti dikutip dari
RT, Senin (23/5).
Naimsky menambahkan bahwa bagian Polandia dari pipa gas Yamal-Eropa, yang sebelumnya digunakan untuk memompa gas alam dari Rusia, dapat digunakan untuk pasokan dari Jerman.
“Bagian infrastruktur transmisi gas ini dimiliki oleh EuroPolGaz. Bagian tersebut, serta seluruh sistem transmisi gas di Polandia, dioperasikan oleh GAZ-Sistem,†ujarnya.
Permintaan pembayaran rubel Moskow berlaku untuk negara-negara yang telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas operasi militernya di Ukraina, dan telah membekukan cadangan mata uang asing negara itu.
Sejumlah perusahaan energi Eropa telah mematuhi skema pembayaran baru Rusia. Awal bulan ini, Brussels mengeluarkan panduan terbaru tentang bagaimana bisnis UE dapat membayar gas Rusia dalam rubel tanpa melanggar sanksi yang diberlakukan terhadap negara tersebut.
Gazprom Rusia menghentikan pengiriman gas ke Polandia pada akhir April setelah perusahaan energi negara itu PGNiG menolak untuk membayar pasokan dalam rubel. Polandia terus menerima pasokan gas Rusia dari Jerman.
