Berita

Aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma/Repro

Politik

Bela UAS Meski Belum Pernah Bertemu, Lieus Sungkharisma: Ini Bukan Urusan Agama, Tapi Harga Diri Bangsa!

SENIN, 23 MEI 2022 | 10:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pembelaan dan dukungan diberikan aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma kepada Ustaz Abdul Somad (UAS) yang tidak diperbolehkan masuk oleh Singapura. Meskipun Lieus belum pernah bertatap muka atau bertemu langsung dengan UAS.
 
Menurut Lieus, karena masalah yang dialami UAS merupakan persoalan kedaulatan bangsa.

Hal itu disampaikan oleh Lieus dalam video yang diunggah di kanal YouTube Lieus Sungkharisma Official berjudul "Lieus Sungkharisma: Saya Tionghoa-Buddha, Soal Ust. Abdul Somad Ini Kedaulatan Bangsa", pada Senin pagi (23/5).

"Saya mau mengomentari tentang Ustaz Abdul Somad yang enggak boleh masuk Singapura, walaupun beliau sudah, menurut keterangannya, beliau sudah cap, lewat, tasnya ditarik, dideportasi," ujar Lieus seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin pagi (23/5).

Lieus mengaku belum pernah bertemu, jabat tangan, maupun berdiskusi dengan UAS. Namun demikian, dirinya tergerak untuk memberikan komentar usai mendapatkan kiriman tulisan dari aktivis Syahganda Nainggolan tentang penolakan Singapura kepada UAS.

"Sejarah memang, Singapura itu dulu kepunyaan orang Melayu, Ustaz Abdul Somad itu orang Melayu. Jadi aneh buat saya, orang yang mempunyai wilayah karena sejarah Singapura itu dalam tulisan Dr Syahganda itu, itu dulu bersatu dengan Malaysia, tiba-tiba sekarang yang berkuasa di sana bukan orang Melayu, tapi sekarang di sana yang berkuasa adalah orang Tionghoa penguasanya," papar Lieus.

Lieus menegaskan, apa yang dialami oleh UAS bukanlah urusan agama, melainkan urusan bangsa dan harga diri bangsa Indonesia.

"Ustaz Abdul Somad saya lihat itu sebagai simbol, sebagai bagian dari negeri ini yang berkunjung bersama keluarga dipermalukan itu. Boleh masuk, kemudian ditarik, disuruh pulang. Padahal dia tamasya dengan anak istri. Bukan untuk ceramah. Jadi ditolaknya Ustaz Abdul Somad di Singapura ini, masalah harga diri bangsa," tegas Lieus.

Lieus menilai, jika seorang UAS yang memiliki jutaan pengikut diperlukan tidak baik oleh Singapura, maka tak terbayang jika perlakuan itu juga dilakukan kepada warga negara Indonesia lainnya.

"Jadi saya melihat, Singapura hanya welcome dan memberikan karpet merah, hanya kepada para koruptor dari Indonesia. Seorang ulama sebesar Ustaz Abdul Somad bisa digituin. Saya bukan karena dia ustaznya, tapi saya melihat warga negara Indonesia diperlakukan oleh negara yang cuma sebesar, kalau di peta itu istilahnya cuma red dot, karena bentuknya enggak ada, cuma titik merah. Jadi keterlaluan itu," terang Lieus.

Dengan kejadian yang dialami oleh UAS, kata Lieus, sudah saatnya bangsa Indonesia menunjukkan kecintaannya kepada Merah Putih, NKRI, sebagai negara yang berdaulat.

"Jangan sampai ada warga negara yang dizolimi, dihina, dipermalukan di luar negeri seperti yang dilakukan Singapura terhadap Ustaz Abdul Somad," pungkas Lieus.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya