Berita

Ketua Bidang Pemuda Partai Buruh, Muhammad Arira Fitra /Ist

Politik

24 Tahun Reformasi, Demokrasi Masih Dikebiri dan Rakyat Gagal Sejahtera

SABTU, 21 MEI 2022 | 17:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kondisi demokrasi di Indonesia belum berjalan sebagaimana yang dicita-citakan dalam semangat reformasi yang digaungkan sejak 24 tahun silam.

"24 tahun reformasi, demokrasi masih dikebiri. Pemerintah gagal menyejahterkan rakyat," kata Ketua Bidang Pemuda Partai Buruh, Muhammad Arira Fitra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/5).

Indonesia, kata dia, merupakan negara yang kaya, namun sayangnya masih menyisakan cartatan dan sejarah kelam di lapangan mengenai HAM dan demokrasi.


Pada 21 Mei 1998 silam, yang rezim diktator militer Suharto jatuh. Sejarah ini menjadi catatan emas bagi kaum muda dan masyarakat Indonesia.

Sejak dijatuhkan rezim Suharto higga saat ini, lanjut Arira Fitra, masih banyak persoalan yang belum terselesaikan oleh negara. Mulai dari pelanggaran HAM berat masa lalu, demokrasi, pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, dan kepasitain tempat tinggal yang layak masih sangat jauh dirasakan.

"Alih-alih segera menyelesaikan persoalan tersebut, pemerintah justru fokus terhadap program-program kebijakan yang secara tidak langsung menguntungkan segilintir orang kaya saja," sambungnya.

Oleh karenanya, Partai Buruh menilai pemerintah telah gagal dalam mengadili dan menghukum seluruh pelaku pelanggar HAM masa lalu, sebagai jalan untuk memberikan keadilan bagi para korban.

Maka dari itu, pihaknya mendesak pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin segera menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu, sebagai bentuk memberikan rasa keadilan bagi para korban dan keluarganya.

"Lalu, cabut UU Cipta Kerja inkonstitusional. Berikan jaminan pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan dan tempat tinggal yang layak bagi kaum muda dan rakyat Indonesia," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya