Berita

Wakil Ketua MPR RI Syarif Hasan/Net

Politik

Berpotensi Rugikan Negara, Wakil Ketua MPR Soroti Investasi Telkomsel ke GOTO

RABU, 18 MEI 2022 | 22:11 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Investasi senilai 370 juta dolar AS atau Rp 5 triliun oleh PT Telkomsel ke GOTO yang merupakan perusahaan merger Gojek dan Tokopedia, menjadi topik hangat belakangan ini.

Salah satu yang menyoroti itu, adalah Wakil Ketua MPR RI Syarif Hasan. Dia mempertanyakan, anak perusahaan BUMN Telkom itu berani berinvestasi dengan nilai triliunan, padahal harga saham GOTO kini anjlok 50 persen lebih sejak IPO, hingga ke angka Rp 194/lembar.

Hal ini, kata dia, menunjukan tidak adanya perhitungan matang atau risk management yang baik dalam investasi yang dilakukan PT Telkomsel ke GOTO.

Syarif menilai bahwa investasi yang dilakukan Telkomsel ini sangat merugikan. Sebab, uang yang diinvestasikan termasuk uang rakyat. Oleh karena itu Syarif meminta agar aparat penegak hukum mulai mendalami invesasi Telkomsel ke GOTO ini.

"Kita melihat juga adanya potensi konflik kepentingan di dalam persoalan ini. Bagaimana tidak, pemilik saham besar GOTO adalah lingkaran keluarga dari beberapa nama pejabat pemerintahan di negeri ini sehingga banyak masyarakat yang bertanya-tanya," ungkap Syarief Hasan kepada wartawan, Rabu (18/5).

Selain itu, Syarif juga mempertanyakan perjanjian kerjasama antara Telkomsel dengan GOTO sehingga anak perusahaan BUMN Telkom ini rela merogoh uang senilai Rp 5 triliun.

"Tentu kita bertanya-tanya, apa yang menjadi aset dari GOTO ini sehingga PT Telkomsel sangat berani berinvestasi triliunan rupiah? Harusnya ini semua dijelaskan secara terbuka dan transparan oleh PT Telkomsel dan sebaiknya di audit dan hasilnya disampaikan ke Rakyat," pinta Syarif.

"Perlu diingat bahwa PT Telkomsel adalah anak perusahaan BUMN PT Telkom. Perusahaan ini adalah milik negara sehingga merugikan perusahaan akibat kebijakan yang salah tentu masuk kategori merugikan negara," imbuhnya.

Politisi senior Partai Demokrat ini juga mengingatkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk melakukan evaluasi terhadap investasi yang dilakukan perusahaan plat merah.

"Menteri BUMN harus mengambil tanggungjawab untuk melakukan evaluasi dan harus menghindari konflik kepentingan. Kita tidak ingin mendengar BUMN rugi karena kebijakan keliru dan cenderung merugikan negara akibat adanya kepentingan pribadi," demikian Syarief Hasan mengingatkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya