Berita

Para pemimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) bertemu di Moskow pada Senin 16 Mei 2022/Net

Dunia

Pengamat China: Pertemuan CSTO di Moskow Akan Dimanfaatkan Putin untuk Mencegah Revolusi Warna

SELASA, 17 MEI 2022 | 12:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Untuk pertama kalinya sejak 2019, para pemimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) bertemu di Moskow pada Senin (16/5) waktu setempat.

KTT, yang diadakan pada peringatan 30 tahun Perjanjian Keamanan Kolektif dan peringatan 20 tahun CSTO, diharapkan untuk membahas isu-isu kunci kerjasama, isu-isu internasional dan regional saat ini, serta langkah-langkah untuk lebih meningkatkan sistem keamanan kolektif dan mungkin juga menyentuh situasi di Ukraina.

Para pengamat China ikut menyoroti pertemuan yang terjadi di tengah krisis Ukraina tersebut, mengatakan bahwa Vladimir Putin akan menggunakan KTT untuk lebih memperkuat organisasi menghadapi ancaman terorisme dan munculnya"revolusi warna".

Zhu Yongbiao, direktur Pusat Studi Afghanistan di Universitas Lanzhou mengungkapkan pendapatnya.

"Beberapa anggota CSTO khawatir bahwa dengan provokasi oleh Barat, krisis Ukraina dapat membangkitkan kekuatan oposisi domestik untuk menghasilkan 'revolusi warna',"katanya, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (17/5).

"Pencegahan 'revolusi warna' adalah target jangka panjang untuk negara-negara Asia Tengah, karena AS telah lama merencanakan dan menerapkan 'revolusi warna' di wilayah tersebut sejak 'Revolusi Mawar' di Georgia pada tahun 2003," kata pengamat.

Pengamat lainnya, Zhang Hong, seorang rekan peneliti di Institut Studi Rusia, Eropa Timur dan Asia Tengah dari Akademi Ilmu Sosial China, mengatakan para pemimpin CSTO kemungkinan akan mencapai konsensus dalam menentang neo-Nazi dan campur tangan militer eksternal.

Zhang percaya bahwa tekanan keamanan di Asia Tengah meningkat tajam setelah penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Pengamat juga mengatakan pertenuan CSTO tahun ini juga akan membahas tantangan ekonomi yang terpukul akibat munculnya pandemi, di antara banyak tekanan lainnya termasuk krisis Ukraina.

"Konflik Rusia-Ukraina memperburuk ekonomi banyak negara Asia Tengah yang telah terpukul keras oleh pandemi, menghadapi devaluasi mata uang dan kenaikan harga," kata Zhu, mencatat bahwa masalah ekonomi juga dapat menyebabkan masalah sosial dan politik.

Mengutip laporan TASS, Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ancaman dan tantangan terhadap negara-negara CSTO sedang berubah.

"Tentu saja, saya tidak berpikir bahwa revolusi warna akan hilang selamanya, tidak akan ada terorisme dan perdagangan narkoba dan manusia, dan ancaman biologis. Organisasi akan berkembang di tengah tantangan ini," katanya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya