Berita

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diapit Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa/Ist

Politik

PAN dan PPP Tak Punya Figur dan Elektabilitasnya Standar, Makanya Gabung Golkar

SABTU, 14 MEI 2022 | 15:52 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Posisi PAN dan PPP yang tak begitu dominan dalam percaturan politik Indonesia menjadi satu alasan terbentuknya Koalisi Bersatu.

Begitu pandangan pendiri lembaga suvei KedaiKOPI Hendri Satrio, yang disampaikan dalam diskusi virtual Polemik bertajuk "Kasak Kasuk Koalisi Partai dan Capres 2024", Sabtu (14/5).

Sosok yang kerap disapa Hensat ini menjelaskan, sepintas publik akan memaknai PAN dan PPP akhirnya memilih mendekat ke Partai Golkar karena mendapat kesepakatan yang menguntungkan.

"Menurut saya, yang paling mungkin ada hal-hal yang mudah dicapai dari dua parpol ini (PAN dan PPP)," kata Hensat.

Sebagai contoh kesepakatan yang mungkin saja terjadi antara ketiga parpol tersebut, menurut Hensat adalah mencapai kemenangan yang sesuai dengan target masing-masing partai.

Misalnya, disebutkan Hensat, dengan melihat tingkat elektabilitas PPP yang terancam tak lolos di Pileg 2024 karena pada tahun 2019 lalu perolehan suaranya hanya sekitar 4 persen.

"PPP yang kemarin (Pemilu 2019) hanya 4 koma sekian persen, kemudian sekarang merapat ke Golkar. Apakah untuk menyelamatkan partainya atau tidak, itu masih misterius," tuturnya.

Sementara bagi Golkar dengan memiliki elektabilitas yang masih tinggi, di mata Hensat memiliki kelebihan. Karena, mereka memiliki daya tawar karena hal itu, khususnya untuk mengajukan capres yang disiapkannya.

"Kalau PAN kan kadernya masih dipupuk, seperti Mas Eko Patrio, Mba Desy Ratnasari, Pasha Ungu, memang masih dipupuk, belum saatnya muncul di level nasional. Apalagi PPP, belum ada tokoh sentral," katanya.

"Sehingga (Golkar), lebih mudah berbincang dengan dua parpol ini ketimbang misalnya Mas AHY (Ketum Partai Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono) yang sudah memiliki preferensi politik tertentu," tandas Hensat.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya