Berita

Ketum DPP PKB, Cak Imin dan Ketum PBNU Gus Yahya/RMOL

Politik

Lebih Fatal Lagi, Serangan ke Gus Yahya Bisa Ancam Dominasi Kekuasaan Cak Imin di PKB

RABU, 11 MEI 2022 | 19:59 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ketegangan politik antara Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dipandang akan berakibat lebih fatal jika tidak segera dimitigasi.

Demikian pandangan Direktur Eksekutif Indostrategic, A. Khoirul Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu siang (11/5).

Menurut Umam, jika tidak segera dimitigasi serangan terbuka Cak Imin kepada Gus Yahya berpeluang memunculkan serangan balik. Bacaan Umam, bisa saja serangan balik itu berupa sel-sel politik di lingkaran keluarga Gus Dur dan sejumlah politisi senior PKB yang tersingkir di masa kepemimpinan Cak Imin akan terkonsolidasi.

"Konsolidasi kekuatan ini bisa berpuncak pada operasi regenerasi kepemimpinan internal politik PKB, hingga mengancam dominasi kekuasaan Cak Imin selama hampir 20 tahun terakhir ini," demikian kata Umam.

Dalam pandangan Dosen Universitas Paramadina ini, jika operasi politik sel kekuatan lingkaran keluarga Gus Dur terkonsolidasi menjelang 2024, maka akan berdampak pada penurunan suara PKB.

Selain itu, Umam berpendapat Cak Imin akan gagal maju pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Untuk mencegah dampak konflik semakin nyata, Umam menyarankan agar ada upaya perbaikan komunikasi politik antara Cak Imin dan Gus Yahya.

"Masing-masing juga harus menahan ego pribadi, dengan fokus pada agenda penguatan organisasi yang dipimpinnya masing-masing, yakni PBNU dan PKB," pungkas Doktor Ilmu Politik dari The University of Queensland, Australia ini.

Awal menjabat Ketum PBNU Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU di eranya tidak akan membuat Nadhlatul Ulama (NU) menjadi alat politik PKB.

Secara politik, Gus Yahya bahkan secara terbuka mengumbar kedekatannya dengan partai lain, seperti PDIP, Golkar dan juga PPP.

Di sisi lain, Cak Imin secara terbuka mengatakan bahwa apa yang disampaikan Gus Yahya tidak akan berpengaruh pada soliditas PKB.

Bagi Cak Imin, 13 juta pemilih PKB adalah pendukung yang paling loyal. Pernyataan Cak Imin itu didasarkan dari hasil survei beberapa lembaga survei.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya