Berita

Ilustrasi Partai Golkar/Net

Politik

Survei Pileg 2024 LKPI: Elektabilitas Golkar di Atas PDIP dan Gerindra

SENIN, 09 MEI 2022 | 19:20 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tingkat elektabilitas Partai Golkar tercatat paling tinggi dalam hasil survei terbaru Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) pada medio 17 hingga 30 April 2022.

Direktur Eksekutif LKPI Andri Gunawan menjelaskan, kecenderungan terhadap Golkar ditunjukkan mayoritas responden dengan total 2.150 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berumur 117 tahun ke atas.

"Elektabilitas Golkar berada di peringkat teratas dengan nilai 17,8 persen," ujar Andri dalam rilis survei yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/5).


Partai lain yang elektabilitasnya di bawah Golkar, beberapa di antaranya merupakan partai yang pada Pemilu 2019 lalu mendapat banyak suara, bahkan ada yang memperoleh kursi paling banyak di DPR RI.

"Posisi kedua atau di bawah Golkar ditempati PDI Perjuangan  dengan angka 16,4 persen, diikuti Partai Gerindra dengan 16,3 persen," beber Andri.

Untuk urutan keempat, LKPI menemukan 7,4 persen responden cenderung memilih Partai Demokrat. Sementara di urutan kelima ada PKS dengan tingkat elektabilitas 5,2 persen.

"Dan PKB 4,3 persen di urutan keenam. Partai Nasdem menjadi partai ketujuh yang lolos ke Senayan dengan nilai 4,2 persen," imbuh Andri.

Adapun partai lainnya tercatat memiliki elektabilitas rendah dan potensi tak lolos ke Senayan pada 2024 karena Parlementary Threshold-nya di bawah 4 persen.

Di antaranya ada PAN 2,2 persen, PPP 2,1 persen, Perindo 2,0 persen, PRIMA 2,0 persen, Garuda 1,4 persen, Partai Buruh 1,3 persen, PBB 1,2 persen, dan Gelora 0,6 persen," papar Andri.

"Selain itu juga ada PSI yang cuma mendapat 0,5 persen, Hanura 0,2 persen, Partai Ummat 0,1 persen, dan yang tidak menjawab atau tidak tahu 14,8 persen," tandasnya.

Dalam survei ini, LKPI menggunakan metode multistage sampling dengan margin of error kurang lebih 2,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei ini dilakukan in depth interview dengan metode face to face di 34 provinsi terpilih sebanyak 429 kabupaten/kota.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya