Berita

Perwakilan Tetap India untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, TS Tirumurti/Net

Dunia

Tak Terima Dimarahi Belanda karena Tidak Ikut Mengutuk Rusia, India: Jangan Menggurui Kami, Duta Besar!

SABTU, 07 MEI 2022 | 07:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amarah India terpancing setelah secara terbuka dimarahi Duta Besar Belanda untuk Inggris, Karel van Oosterom, karena abstain pada resolusi Majelis Umum PBB tentang perang di Ukraina.

Perwakilan Tetap India untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, TS Tirumurti bahkan menuduh Belanda telah menggurui negaranya.

"Mohon jangan menggurui kami, Duta Besar. Kami tahu apa yang harus dilakukan," tulis Tirumurti dalam tweet yag ditujukan kepada van Oosterom pada Kamis, seperti dikutip dari RT, Jumat (6/5).


Tweet Tirumurti muncul sebagai tanggapan atas peringatan van Oosterom (sekarang dihapus) bahwa India “seharusnya tidak abstain” dari pemungutan suara yang berkaitan dengan Rusia dan perang di Ukraina dan bahwa India harus menghormati Piagam PBB.

Terlepas dari seruan dan tekanan berulang kali untuk bergabung dengan Barat dalam membantu mengisolasi Rusia atas perang Ukraina, New Delhi enggan memutuskan hubungan dengan Moskow.

India telah abstain pada beberapa suara dan resolusi di Majelis Umum PBB tahun ini, termasuk pemungutan suara yang dilakukan oleh AS pada bulan April untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB atas tuduhan pembunuhan warga sipil.

Raksasa Asia itu juga abstain dari pemungutan suara yang dilakukan oleh Ukraina dan para pendukungnya pada bulan Maret yang isinya mengutuk Rusia atas situasi kemanusiaan di negara itu, dengan mengatakan bahwa fokusnya harus pada penghentian permusuhan.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Rabu pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di Ukraina, Tirumurti menegaskan kembali posisi India bahwa dialog dan diplomasi adalah satu-satunya jalan keluar dari krisis.

"India tetap berada di pihak perdamaian dan oleh karena itu percaya bahwa tidak akan ada pihak yang menang dalam konflik ini dan, sementara mereka yang terkena dampak konflik ini akan terus menderita, diplomasi akan menjadi korban abadi," katanya.

New Delhi memiliki hubungan perdagangan yang kuat dengan Rusia, menerima senjata dari Moskow dalam perjanjian sebelumnya antara kedua belah pihak.

Negara Asia Selatan itu bahkan menganggap situasi saat ini sebagai peluang untuk memperluas kerja sama. Meskipun ada tekanan dari Washington, India juga malah meningkatkan pembelian minyak dari Rusia baru-baru ini.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya