Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Putin: Ukraina Telah Lama Melakukan Kejahatan Perang di Donbas, tapi Uni Eropa Mengabaikan Hal Itu

RABU, 04 MEI 2022 | 09:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ukraina nampaknya tidak serius dalam upaya mengakhiri konflik. Namun begitu, Rusia tetap terbuka untuk melakukan dialog dan pembicaraan damai dengan Ukraina.

Presiden Vladimir Putin mengungkpakan hal itu dalam percakapan teleponnya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa (3/5), seperti yang dilaporkan layanan pers Kremlin.

"Presiden Rusia menjelaskan pendekatan fundamental untuk negosiasi dengan perwakilan Ukraina. Secara khusus, dia menekankan bahwa meskipun Kiev tidak konsisten dan tidak siap untuk kerja serius, Rusia tetap terbuka untuk berdialog," kata Kremlin dalam pernyataannya seperti dikutip dari Times of Israel.


Saat Macron menyinggung soal kejahatan perang yang terjadi di Bucha dan beberapa kota di Ukraina, Putin mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah melakukan kejahatan perang, tetapi Uni Eropa 'mengabaikan' hal itu.

Contoh yang paling jelas adalah soal Donbas. Putin membeberkan kepada Macron bagaimana pasukan Ukraina membantai desa dan kota di Donbas sejak lama.

"Ditekankan bahwa negara-negara anggota UE mengabaikan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Ukraina dan pemboman besar-besaran di desa dan kota Donbass, yang membunuh warga sipil yang damai," kata layanan pers Kremlin.

“Barat (mestinya) dapat membantu menghentikan kekejaman ini dengan memberikan tekanan yang relevan pada otoritas Kiev, serta menghentikan pasokan senjata ke Ukraina,” kata Putin kepada Macron.

Kedua pemimpin juga membahas ketahanan pangan global, di mana Prancis menyatakan keprihatinannya bahwa perang di Ukraina menjadi salah satu penyebab krisis pangan. Putin menekankan, krisis pangan timbul akibat dari sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Rusia.

"Dalam konteks ini, Putin menekankan bahwa situasi di bidang ini pertama-tama diperburuk oleh sanksi negara-negara Barat dan menggarisbawahi pentingnya operasi infrastruktur logistik dan transportasi global yang tidak terhalang," kata Kremlin.

Percakapan telepon selama dua jam antara Putin dan Macron adalah yang pertama sejak Macron terpilih kembali untuk masa jabatan kedua sebagai presiden Prancis. Di awal percakapan, Putin telah mengucapkan selamat kepada Macron atas kemenangannya tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya