Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Cegah Produknya Digunakan dalam Pertempuran, Produsen Drone China Hentikan Penjualannya di Rusia dan Ukraina

RABU, 27 APRIL 2022 | 14:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Produsen drone terbesar di dunia, DJI Technology, mengumumkan pada Rabu (27/4) bahwa untuk sementara mereka terpaksa menangguhkan bisnisnya di Rusia dan Ukraina.

Ini berarti DJI menjadi perusahaan besar China pertama yang menghentikan penjualan di Rusia sejak negara itu menginvasi Ukraina.
Dalam pernytaannya perusahaan mengatakan, akan secara internal menilai kembali persyaratan kepatuhan di berbagai yurisdiksi, termasuk memastikan produknya tidak digunakan dalam pertempuran.

"Perusahaan tidak menginginkan drone buatannya digunakan untuk menyebabkan kerusakan, dan kami sementara menangguhkan penjualan di negara-negara ini untuk membantu memastikan tidak ada yang menggunakan drone kami dalam pertempuran," kata juru bicara perusahaan, kepada kantor berita Reuters, Rabu.

"Perusahaan tidak menginginkan drone buatannya digunakan untuk menyebabkan kerusakan, dan kami sementara menangguhkan penjualan di negara-negara ini untuk membantu memastikan tidak ada yang menggunakan drone kami dalam pertempuran," kata juru bicara perusahaan, kepada kantor berita Reuters, Rabu.

Adam Lisberg, direktur komunikasi korporat DJI untuk Amerika Utara, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa perusahaan telah mengambil tindakan "bukan untuk membuat pernyataan tentang negara mana pun, tetapi untuk membuat pernyataan tentang prinsip-prinsip kami".

Meskipun banyak perusahaan Barat telah menarik diri dari Rusia setelah invasi ke Ukraina, banyak perusahaan China terus melakukan bisnis di negara itu.

Pekan lalu, DJI menegaskan kembali dalam sebuah pernyataan bahwa produknya dimaksudkan untuk penggunaan sipil murni, mengatakan 'mitra' setuju untuk tidak menjual produknya kepada “pelanggan yang jelas berencana menggunakannya untuk tujuan militer, atau membantu memodifikasi produk kami untuk penggunaan militer. ”.

Pasukan Rusia dan Ukraina dilaporkan menggunakan drone DJI terutama untuk tujuan pengintaian.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya